Mensetup Jaringan Server dan Client Pada sistem Operasi Linux Slackware 9.0

Pertama instal slackware

Masuk ke seting bios, rubah seting untuk membaca pada cdrom..
Masukkan cd Slacware kemuadian tekan enter sampai ada tulisan root, ketik root
Partition a Hard Disk
* ketik cfdisk
* Select Disk Drive [/dev/hda]
- Buangkan semua partisi yang ada. Arahkan ke [ Delete ]
* Tambahkan partisi linux.Arahkan ke [ New ] --> [Primary] ---> 2 X Jumlah memory M (256 )---> [Beginning] ß Untuk /swap àhda1
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Primary] ---> 50 ---> [Beginning] ß untuk /boot àhda2
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Primary] ---> 500 ---> [Beginning] ß untuk / àhda3
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] ---> Paling banyak diatas 1 G (1500) ---> [Beginning] ß Untuk /usr --à hda4
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] ---> 500 ---> [Beginning] ß Untuk/var -àhda5
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] ---> 500 ---> [Beginning] ß Untuk /squid -àhda6
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] ---> Diatas 1 G(1500) ---> [Beginning] ß Untuk /cache -àhda7
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] --->300 ---> [Beginning] ß Untuk /tmp -àhda8
* Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'Free Space', [ New ] ---> [Logical] ---> Kesemua Bagian / Enter ---> [Beginning] ß /home -àhda9
* Buat partisi 'swap'. Gunakan 'arrow key', pilih bahagian 'hda1', [ Type ] ---> 82
* Sahkan partisi yg dibuat. [ Write ] ---> yes
* Keluar dari utiliti cfdisk. [ Quit ]

Reboot komputer untuk mengetahui hasilnya, pake perintah “reboot”
Bios Tetap pada setingan cdrom, masuk ke utility “root”
Ketik “setup”
Akan keluar Pilihan jenis yang akan di instal kl pilihan full memerlukan kurang lebih 2 G, bila tanpa tampilan desktop kde,gnmo,games,xaplication bisa di hilangkan tekan enter
Pilih swap ( kl gk salah, lupa..:P) untuk mengaktifkan swap, akan kedeteck hda1 dengan sendirinya, enter pilih refisier (sabangsa itu, lupa lagi,qiqiiqiq)enter ampe selesai…
Trus pilih hda3 (inga-inga hda3) ,refisier akan diminta Select Mount Point ketik / (untuk partisi root) enter
Trus pilih hda2 ,refisier, Select Mount Point ketik /boot
Pilih hda4 ,refisier, Select Mount Point ketik /usr
Pilih hda5 ,refisier, Select Mount Point ketik /var
Pilih hda6 ,refisier, Select Mount Point ketik /squid
Pilih hda7 ,refisier, Select Mount Point ketik /cache
Pilih hda8 ,refisier, Select Mount Point ketik /tmp
Pilih hda9 ,refisier, Select Mount Point ketik /home

Kutipan dr http://www.sdn.or.id/share/ServerLinux/node25.html

Setup

Setelah mengaktifkan swap, jalankan skrip setup dari Slackware.

# setup

Akan muncul menu :

* Help ; File help dari slackware, menyangkut instalasi
* Key Map ; Memetakan keyboard, jika menggunakan keyboard non english
* Swap ; Membuat dan mengaktifkan swap file
* Target; Menentukan direktori tempt Linux akan diinstal
* Source ; Menentukan direktori sumber file yang akan diinstal
* Select ; Memilih perangkat lunak yang akan diinstal
* Instal; Memulai instalasi dari paket program yang telah dipilih sebelumnya
* Configure ; Mengkonfigurasikan Linux sebelum di restart
* Exit ; Selesai instalasi dan keluar

Perlu dicatat bahwa menu tersebut merupakan urutan instalasi yang harus dipilih satu demi satu. Untuk memulai instalasi, Anda dapat abaikan dua menu pertama.

Swap

Secara default, Anda akan ditanya apakah akan memasukkan /dev/hda1 sebagai swap. Jika ya, maka Slackware akan menjalankan perintah mkswap untuk memformat /dev/hda3 dengan file sistem swap, kemudian mengaktifkannya dengan perintah swapon. Karena perintah ini telah dilakukan sebelumnya, Anda dapat abaikan. Yang penting adalah memasukkan /dev/hda1 ke dalam file fstab sehingga saat Linux boot dapat langsung menggunakan swap.

Catatan :

Linux menuliskan semua sistem file dan divais yang dipergunakan ke dalam file /etc/fstab. Saat akan dipergunakan dengan perintah mount, Linux akan membaca file ini. Divais yang dipergunakan termasuk semua hard disk dan partisinya, CDROM, floppy dan divais untuk back up. Untuk lebih jelasnya, ketikkan man fstab pada shell prompt.

.

kembali ke saya..:P~

pilih jenis instalasi Instal Slackware from CD-ROM

Select

Slackware memberikan pilihan paket aplikasi yang akan diinstal. Paket yang ditawarkan adalah :

1. A Aplikasi dasar yang dibutuhkan sistem Linux
2. AP Berbagai aplikasi yang dapat dijalankan di console tanpa membutuhkan X
3. D Program pengembangan, terdiri atas berbagai bahasa pemrograman
4. E GNU Emacs, editor teks
5. F Daftar FAQ, dan dokumentasi How To lengkap
6. K Sumber (Source) dari kernel Linux
7. N Networking (TCP/IP, UUCP, Mail, News)
8. T Program pengolah kata tingkat lanjut TCL Bahasa Skrip Tcl/Tk
9. X X Free, Server untuk tampilan grafis
10. XD Program pengembangan X Free
11. XV X View (Window Manager dan berbagai aplikasi tampilan grafis)
12. Y Games yang tidak membutuhkan X (dijalankan di console)



Kemudian pilih expert , enter,eter, exit reboot

****** Rokok’an sek ….kl luput sorry…gogling aja dulu, berarti aku wes lali..qiqiqiqiqi********

Detikin ip card

Biasanya kl lancard kita pasang duluan waktu instal udah langsung ke deteck

Tapi bisa juga dengan cara manual

*kutipan dr http://ipv6.gemblung.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=133

****nyontek…..lah ra iso jeee..isone gogling…:P*****

Asumsi:
Linux box, dengan menggunakan 2 (dua) buah ethernet card, masing-masing untuk koneksi ke "luar" (internet) dan koneksi ke dalam (LAN).

Sebelum mengkonfigurasikan jaringan (network), tentu kita harus mengaktifkan kedua ethernet card tersebut, yaitu dengan menggunakan perintah "modprobe".

Andaikan kita mempunyai 2 (dua) buah ethernet card yang berbeda, maka seletah menjalankan perintah "modprobe" untuk masing-masing "module" yang dipergunakan pada saat mengaktifkan ethernet card tersebut kita akan memperoleh "pesan" bahwa module-module tersebut berhasil diaktifkan atau tidak, dan kita dapat melihatnya melalui pesan yang muncul pada file "log" "messages" atau "syslog" yang berada di direktori "/var/log/" dengan batuan perintah "tail", atau dapat pula dilihat melalui perintah "dmesg" atau menggunakan perintah "lsmod" untuk melihat daftar module-module kernel yang telah aktif.

contoh:

root@hostname:~# modprobe 3c59x
root@hostname:~# modprobe 8139too
root@hostname:~# tail /var/log/messages
root@hostname:~# tail /var/log/syslog
root@hostname:~# dmesg
root@hostname:~# lsmod

Nah, apabila terdapat keterangan-keterangan tentang kedua ethernet card dari hasil perintah-perintah tersebut, berarti kedua ethernet card tersebut telah aktif. dan kita nanti nya akan memiliki 2 (dua) buah "interface" yang telah aktif, masing-masing adalah: "eth0" dan "eth1".

Pada kasus lain, kita secara kebetulan mempunyai 2 (dua) buah ethernet yang mempunyai "module" yang sama, hal ini dapat terjadi walaupun kedua ethernet tersebut berbeda merek, namun karena "chipset" untuk kedua ethernet tersebut sama, maka "module" untuk mengaktifkannya pun tentu akan sama pula. Dan ini memang dapat terjadi, karena pada dasarnya module-module kernel yang ada untuk mengaktifkan driver-driver TIDAK berdasarkan merek melainkan berdasarkan CHIPSET.

Dan pada kasus ini, kita hanya perlu mengaktifkan "module" tersebut hanya satu kali, karena secara otomatis, kedua ethernet tersebut akan teraktifkan langsung kedua-duanya. Untuk module ethernet card yang sering mempunyai chipset yang sama adalah dari jenis "cloning" realtek 8139 (8139too), yang dapat berasal dari REALTEK, COMPEX, D-Link. Namun karena terdapat perbedaan pada MAC-Address nya, maka kedua ethernet card yang memiliki module yang sama tersebut akan dapat aktif sebagai interface "eth0" dan "eth1".

Catatan: jika kita mengaktifkan "hotplug" seperti pada slackware mulai versi 9.0 maka secara otomatis module-module yang secara umum mudah terdeteksi, akan segera diaktifkan pada saat proses "booting", sehingga kita tidak perlu mengaktifkannya kembali, kita hanya perlu memeriksa bahwa module-module tersebut telah aktif melalui perintah-perintah seperti: "dmesg" atau "lsmod" saja.

Selanjutnya, bagaimanakah cara menggunakan interface yang telah aktif tersebut agar dapat dikoneksikan dengan baik, untuk ke internet maupun untuk sharing dari LAN?

Dalam contoh kasus kali ini, kita menggunakan koneksi "static" untuk koneksi ke internet nya. Koneksi static ini, biasanya akan kita dapatkan apabila kita menggunakan jenis koneksi seperti Leased-Line atau Wireless-Line, dimana IP-IP yang nantinya kita dapatkan umumnya lebih dari 1 (satu) IP.

Sebelumnya, IP-IP dapat diibaratkan sebagai alamat-alamat yang terdapat pada suatu jaringan (network) tertentu baik itu di internet maupun di LAN. Kita dapat menggunakan IP-IP yang kita gunakan tersebut untuk menuju ke suatu tempat (IP) yang terdapat pada suatu jaringan (network) (internet/LAN) dimana kita akan kunjungi.

Namun, karena keterbatasan akan mengingat terhadap IP-IP yang sedemikian banyaknya tersebut bila kita terkoneksi ke internet maka dibuatlah suatu nama (domaina/subdomain) agar kita dapat dengan mudah mengingatnya, walaupun sebetulnya yang kita tuju tersebut tidak lain adalah alamat yang berupa IP.

Untuk koneksi "static" ke internet yang perlu kita ketahui atau tanyakan dari ISP (provider) adalah:
- IP-IP yang kita peroleh.
- IP Gateway yang akan digunakan.
- Netmask atau juga mungkin Broadcast Address nya.
- serta DNS-DNS resolver dari ISP nya.

contoh:

IP: 202.155.2.101-202.155.2.116
Gateway: 202.155.2.1
Broadcast: 202.155.2.255
Netmask: 255.255.255.0
DNS: 202.155.0.15,202.155.0.10

Dari keterangan yang kita dapatkan tersebut kita dapat langsung mengaktifkan koneksi ke internet nya, dengan asumsi bahwa untuk koneksi ke internet kita menggunakan interface "eth0" dan untuk koneksi LAN nya kita menggunakan interface "eth1".

root@hostname:~# ifconfig eth0 202.155.2.101 up

untuk melihat hasilnya kita dapat menggunakan perintah "ifconfig" saja.

root@hostname:~# ifconfig

sedang untuk melewatkan paket-paket data nya ke internet kita harus mengaktifkan "jalur" (routing) nya, yaitu dengan bantuan perintah "route".

root@hostname:~# route add default gw 202.155.2.1 eth0

Untuk melihat "routing" yang telah kita aktifkan dapat mengggunakan perintah "route" saja.

root@hostname:~# route -n

root@hostname:~# ping -c 5 202.155.15.26

Sampai di sini sebetulnya kita telah terhubung ke internet, namun kita hanya mendapatkan koneksi dengan menggunakan IP-IP saja, sementara kita belum tentu dapat menjelajah ke internet dengan cara menuliskan nama-nama domain atau situs-situs (website) yang biasa dipergunakan di internet. Untuk itu kita perlu memasukkan IP-IP DNS yang telah kita dapatkan tersebut ke dalam file yang bernama "resolv.conf" yang terletak pada direktori "/etc". Biasanya isi file ini masih kosong. Untuk melihatnya kita dapat menggunakan perintah "cat"

root@hostname:~# cat /etc/resolv.conf

Dan untuk menambahkan isi ke dalamnya kita dapat menggunakan perintah "echo".

root@hostname:~# echo "nameserver 202.155.0.15" > /etc/resolve.conf
root@hostname:~# echo "nameserver 202.155.0.10" >> /etc/resolv.conf

Catatan: tanda ">" akan mengisikan baris baru dan menghapus isi yang sudah ada sebelumnya pada file. Sementara untuk tanda ">>" akan menambahkan baris berikutnya pada file.

Nah... sejauh ini kita telah berhasil mengaktifkan koneksi ke internet dengan baik. Anda dapat menggunakan perintah "ping" untuk memeriksa pakah koneksi telah berjalan sebagaimana mestinya.

root@hostname:~# ping -c 5 www.indosat.net.id

Dah itu aja Slac udah jadi server cuma untuk isa browsing di client , client harus di isi dns isp…..mubazir kan buat server tapi dns tetep di isi di client bikin capek…….hehehehehe

Agar client gk usah di isi dns kita harus aktivkan bind

Buka inet2 pake perintah pico /etc/rc.d/rc.inet2

Cari file named biasanya di akhir dewe

# # Start the BIND name server daemon:

#

# # Option number one: Start the NAMED/BIND name server as root.

# # Note that BIND has a somewhat spotty history in terms of security,

# # but they recommend running it as root, and if you don't, not all

# # the features (especially when attached to a dynamic IP such as

# # through PPP) will neccessary work correctly).

#if [ -x /usr/sbin/named ]; then

# echo "Starting BIND: /usr/sbin/named"

# /usr/sbin/named

#fi

# # Done starting the BIND server using option #1.

Tanda pagar di buka semua

# # Start the BIND name server daemon:

#

# # Option number one: Start the NAMED/BIND name server as root.

# # Note that BIND has a somewhat spotty history in terms of security,

# # but they recommend running it as root, and if you don't, not all

# # the features (especially when attached to a dynamic IP such as

# # through PPP) will neccessary work correctly).

if [ -x /usr/sbin/named ]; then

echo "Starting BIND: /usr/sbin/named"

/usr/sbin/named

fi

# # Done starting the BIND server using option #1.

Begitu juga yang bawahnya tanda pagar juga di buka

# # instructions on running BIND in a "chroot jail":

# # /usr/doc/Linux-HOWTOs/Chroot-BIND-HOWTO

if [ -x /usr/sbin/named ]; then

echo "Starting BIND: /usr/sbin/named -u daemon"

/usr/sbin/named -u daemon

fi

# # Done starting the BIND server using option #2.

Kemudian kita masuk ke /etc/rc.d/rc.modules

Jangan lupa pake pico (tapi terserah ding pake vi juga isa pake mc juga isa ambil gampangnya aja..:P~)

cari bagian ini dan buka buang tanda # nya sehingga menjadi seperti ini

# IP masquerading modules:

# These modules are used with IP masquerading, a process which allows you to

# use a Linux box connected to the Internet (via PPP or SLIP, or some other

# means) as a gateway for other Linux, Windows, Macintosh boxes on your local

# network that don't have real IP addresses on the Internet. The packets

# going through the Linux machine are "masqueraded", or made to look as if

# they're all coming from the one real IP address on the Internet.

#

# As a quick example (for a much more extensive treatment, see the IP-Masquerade

# mini-HOWTO) to allow Internet access to a local network 192.168.11.0 with a

# netmask of 255.255.255.0, you'd use these commands in /etc/rc.d/rc.local:

#

echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

echo "Setting up NAT (Network Address Translation)..."

# # by default, nothing is forwarded.

* itu ada di bawah tapi gk bawah sendiri….



Edit named.conf

Pico /etc/named.conf tambahkan forwarders sehingga jadi begini :

options {

directory "/var/named";

forwarders { 202.134.1.10; 202.134.0.155; };

/*

* If there is a firewall between you and nameservers you want

* to talk to, you might need to uncomment the query-source

* directive below. Previous versions of BIND always asked

* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged

* port by default.

*/

// query-source address * port 53;

};

tes apakah bind-nya jalan apa enggak

ps ax | grep named

atau pake

ls ax

liat apakah ada tulisan /usr/sbin/named

kl ada berarti dah jalan tuh named kl belum coba aktivkan dulu pake perintah /usr/sbin/named

kalo tetep gk jalan coba liat kesalahannya di tail -f /var/log/messages ama tail -f /var/log/syslog

dah selesai…belum…..sekarang masuk ke pico /etc/rc.d/rc.local tambahkan sehingga jadi begini…

#!/bin/sh

#

# /etc/rc.d/rc.local: Local system initialization script.

#

# Put any local setup commands in here:

#-----Nat------

iptables -F

iptables -F -t nat

iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to ip publick

#---modul---

/sbin/modprobe ip_conntrack_irc

/sbin/modprobe ip_conntrack_ftp

/sbin/modprobe ip_nat_ftp

/sbin/modprobe ip_nat_irc

/sbin/modprobe ip_conntrack

#---named----

/usr/sbin/named


apalagi yak ?…oh ya coba buka /etc/rc.d/rc.inet2 lagi

pada bagian

# Start the RPC portmapper:

if [ -x /sbin/rpc.portmap ]; then

echo "Starting RPC portmapper: /sbin/rpc.portmap"

fi

# Done starting the RPC portmapper.
Tutupen ngarepe

jadi #if [ -x /sbin/rpc.portmap ]; then

dah untuk sementara slack kita dah isa buat jadi server….