Mengharapkan Ridho Nya

Mencapai Keridhoan Nya
Dengan mengharapkan agar dapat pahala, agar mendapatkan syurga, agar terjauhkan dari neraka! padahal DIA sang Rob, sang pendidik memiliki Nilai yang lebih tinggi dibandingkan semua itu, kita mengukur Maha Pengasih dan maha Pemurahnya melalui Pahala, Rizky, dan berbagai tetek bengek yang menodai pikiran kita.
Saat seseorang muslim ditanya kenapa kamu sholat berjamaah? jawabannya adalah karena pahalanya berlipat lipat. saat ditanya kenapa kamu sholat, jawabannya biar waktu di hisab memiliki tabungan untuk di sorga, Tabungan, Tabungan, dan tabungan, sering sekali mendengar kata itu.

Tabungan amal, tabungan pahala, tabungan kebaikan, tabungan doa. Apa semurah itu berkah dan rizky yang diberikannya kepada kita? apakah pantas kita mengitung hitung dengan kalkulator amal atas apa yang DIA berikan?
Hidup merupakan Hidupnya, Di dalam Diri ini terdapat 99 Asmanya, Didalam Jiwa ini terdapat 20 Sifatnya.
Tanpa pernah mengingkari apa yang didapat oleh Diri dalam menjalani hidup ini, tetapi kadang membuat kita tersesat akan kalkulator pahala dan iman!
Lantas apa yang harus kita cari dalam hidup ini?

Ridhonya!!

Enak saja situ bilang hanya mencari ridhonya!!! apa situ bisa mengimplementasikan dalam hidup situ???
Saya mencoba hanya untuk mendapatkan ridhonya, karena kalbu saya terdapat tempat untuk syeitan, bilasanya saya melenceng, hal tersebut adalah tak luput dari kodrat saya dalam mengarungi Hidup DIA!. dalam proses perjalanan, kadang tanpa tak disadari kita terperosok, hal itu adalah hal yang wajar, karena saya berada dalam masa yang sangat berwarna ini, kecuali saya seorang Pertapa, saya seorang Syeikh. Nyatanya saya hanyalah Ukhies yang ingin menuju sedikit dari apa yang dapat saya tempuh.
Mengharapkan Ridho tidaklah mudah, bahkan bila sanya saya mengatakan apa yang saya lakukan hanya untuk mendapatkan ridhonya, membuat saya terperosok dalam lubang Timbal balik, sehingga saya menuntut apa yang ingin saya pinta.

Jadi Bagaimana untuk mendapatkan ridhonya?

Lupakan Apa yang kamu lakukan, ikuti apa yang harus kamu ikuti. Tanpa sedikitpun kamu mengingat apa yang baru saja kamu lakukan.

Maksudnya?

Bila kamu Sholat, sholatlah sebagaimana mestinya, jangan karena sudah masuk waktu sholat, jangan karena anda harus sholat sebagai kewajiban anda. tapi sholatlah karena kamu butuh untuk diri mu, tanpa memikirkan apa yang ada diluar sholat tersebut.

Kalau sudah begitu apa sudah mencapai ridhonya?

Belum, karena kamu masih mengharapkan ridhonya!

Lupakan semua yang perbuatan baik anda... Lupakan.... Lupakan... bahkan saat anda menerima rizky, jangan pernah mengatakan, ini imbalan atas apa yang pernah anda lakukan di masa lalu, tetapi itu semua hanya miliknya, dan DIA yang Satu yang maha memberikan Rizky untuk anda.