Ramalan Jayabaya

“Ramalan Jayabaya”, atau “Jangka Jayabaya” orang Jawa menyebutnya, dikenal dan dipercaya oleh kalangan sangat luas masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Entah sejak kapan “ramalan” ini beredar di tengah masyarakat. Tapi yang pasti ia telah dan akan selalu berulang hadir pada setiap saat masyarakat di dalam kemelut. Entah kemelut karena sebab sosial-politik, entah pula karena adanya bencana atau musibah besar yang melanda. Orang boleh percaya tapi boleh juga tidak percaya, terpulang pada masing-masing dalam menyikapinya.
Penampilan naskah “Ramalan Jayabaya” di bawah ini tidak dengan maksud mengajak memasuki debat, percaya atau tidak percaya terhadapnya. Tapi semata-mata melihatnya, bahwa “Jangka Jayabaya” merupakan hasil karya sastra lisan berbentuk syair yang beredar luas dan melampaui berbagai jaman. Untuk disimpan sebelum ia punah oleh perjalanan waktu dan peristiwa.

Ada pepatah Jawa berbunyi “sadawa-dawane lurung isih luwih dawa gurung” - sepanjang-panjang jalan masih lebih panjang lagi kerongkongan. Itu suatu peringatan. Bahwasanya segala bentuk wacana yang disampaikan secara lisan, akan mengalami pengurangan dan penambahan terus-menerus. Mengalami pengausan. Timbul sangat banyak versi, oleh karenanya, sehingga pada suatu ketika versi-versi tua akan menjadi aus sama sekali, dan timbullah sekian banyak “makhluk-makhluk” baru.
Versi yang diturunkan di bawah ini, salah satu saja dari sekian banyak lainnya yang tak terbilang. Menilik isi dan bahasanya, termasuk salah satu versi yang mutakhir. Tidak ada di sini, misalnya, ungkapan yang mengatakan “ngalor ngulon abure si mliwis putih” (ke barat laut belibis putih terbang), konon ramalan tentang si kulit putih yang bakal terusir kembali ke negeri asal mereka di barat laut; atau ungkapan yang berbunyi “si cebol kate saumur jagung panguwasane” (si pendek katai yang berkuasa seumur jagung), konon ramalan tentang jangka waktu masa pendudukan Jepang.
Teks di bawah ini, jika ditilik dari sudut kebahasaan, bertebaran di sana-sini kata-kata yang bukan Jawa; seperti “nglanggar sumpah” (melanggar sumpah), bukannya “nerak sesanti”, “ngendahake hukum” (mengindahkan hukum), bukannya “nggatekake wewaler”, bahkan - di ujung teks ada kata yang terbaca “selot-selote” (pada akhirnya), yang sangat jelas berasal dari kata Belanda “ten slotte”.
Jayabaya salah seorang raja Kediri (1130-57), penerus Airlangga yang paling banyak dikenang, walaupun tentang masa pemerintahannya sendiri tidak banyak diketahui oleh sejarah. Ketika itulah Empu Sedhah dan Empu Panuluh diperintahnya menyadur Mahabharata Sanskerta ke dalam kakawin Jawa Kuno Bhratayuddha. Empu Panuluh juga menggubah kakawin Gatotkacasraya dan Hariwamsa, sebagai puja-puji persembahannya pada junjungannya Sang Mapanji Jayabhaya Sri Dharmeswara Madhusuddhama Wartamindita itu.
Jaman Kediri, khususnya semasa Kameswara (1115-30) dan Jayabaya (1130-57), memang merupakan jaman mas bagi perkembangan sastra Jawa Kuno. Karena itulah tradisi Jawa mengatakan, bahwa Raja Jayabaya telah meramalkan tentang masa keruntuhan kerajaannya sendiri, dan sekaligus tentang kebangkitan dan kejayaannya kembali di kelak kemudian hari. Ramalan tentang jatuh-bangunnya “Negeri Jawa” atau Nusantara.*

Serat Jayabaya
Syair Jayabaya
Jayabaya’s Words



Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
One day there will be a cart without a horse.

Tanah Jawa kalungan wesi.
Tanah Jawa berkalung besi.
The island of Java will wear a necklace of iron.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu berlayar di ruang angkasa.
There will be a boat flying in the sky.

Kali ilang kedhunge.
Sungai kehilangan lubuk.
The river will loose its current.

Pasar ilang kumandhang.
Pasar kehilangan suara.
There will be markets without crowds.

Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.

Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
The earth will shrink.

Sekilan bumi dipajeki.
Sejengkal tanah dikenai pajak.
Every inch of land will be taxed.

Jaran doyan mangan sambel.
Kuda suka makan sambal.
Horses will devour chili sauce.

Wong wadon nganggo pakeyan lanang.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Women will dress in men’s clothes.

Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.
These are signs that the people is facing the era of turning upside down.

Akeh janji ora ditetepi.
Banyak janji tidak ditepati.
Many promises unkept.

Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.
Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Many break their oath.

Manungsa padha seneng nyalah.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
People will tend to blame on each other.

Ora ngendahake hukum Allah.
Tak peduli akan hukum Allah.
They will ignore God’s law.

Barang jahat diangkat-angkat.
Yang jahat dijunjung-junjung.
Evil things will be lifted up.

Barang suci dibenci.
Yang suci (justru) dibenci.
Holy things will be despised.

Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Many people will become fixated on money.

Lali kamanungsan.
Lupa jati kemanusiaan.
Ignoring humanity.

Lali kabecikan.
Lupa hikmah kebaikan.
Forgetting kindness.

Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara.
Abandoning their families.

Akeh bapa lali anak.
Banyak ayah lupa anak.
Fathers will abandon their children.

Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.

Nantang bapa.
Menantang ayah.
And battle against their fathers.

Sedulur padha cidra.
Saudara dan saudara saling khianat.
Siblings will collide violently.

Kulawarga padha curiga.
Keluarga saling curiga.
Family members will be suspicious of each other.

Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends become enemies.

Akeh manungsa lali asale.
Banyak orang lupa asal-usul.
People will forget their roots.

Ukuman Ratu ora adil.
Hukuman Raja tidak adil
The ruler’s judgements will be unjust.

Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pembesar jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.

Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak ulah-tabiat ganjil
Many will behave strangely.

Wong apik-apik padha kapencil.
Orang yang baik justru tersisih.
Good people will be isolated.

Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Banyak orang kerja halal justru malu.
Many people will be too embarrassed to do the right things.

Luwih utama ngapusi.
Lebih mengutamakan menipu.
Choosing falsehood instead.

Wegah nyambut gawe.
Malas menunaikan kerja.
Many will be lazy to work.

Kepingin urip mewah.
Inginnya hidup mewah.
Seduced by luxury.

Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
They will take the easy path of crime and deceit.

Wong bener thenger-thenger.
Si benar termangu-mangu.
The honest will be confused.

Wong salah bungah.
Si salah gembira ria.
The dishonest will be joyful.

Wong apik ditampik-tampik.
Si baik ditolak ditampik.
The good will be rejected.

Wong jahat munggah pangkat.
Si jahat naik pangkat.
The evil ones will rise to the top.

Wong agung kasinggung.
Yang mulia dilecehkan
Noble people will be abused.

Wong ala kapuja.
Yang jahat dipuji-puji.
Evil doers will be worshipped.

Wong wadon ilang kawirangane.
Perempuan hilang malu.
Women will become shameless.

Wong lanang ilang kaprawirane.
Laki-laki hilang perwira
Men will loose their courage.

Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Banyak laki-laki tak mau beristri.
Men will choose not to get married.

Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak perempuan ingkar pada suami.
Women will be unfaithful to their husbands.

Akeh ibu padha ngedol anake.
Banyak ibu menjual anak.
Mothers will sell their babies.

Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak perempuan menjual diri.
Women will engage in prostitution.

Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang tukar pasangan.
Couples will trade partners.

Wong wadon nunggang jaran.
Perempuan menunggang kuda.
Women will ride horses.

Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki naik tandu.
Men will be carried in a stretcher.

Randha seuang loro.
Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Two divorcees will be valued at 8,5 cents.

Prawan seaga lima.
Lima perawan lima picis.
A virgin will be valued at 10 cents.

Dhudha pincang laku sembilan uang.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled widower will be valued at nine uang’s

Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang berdagang ilmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.

Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang mengaku diri.
Many will claims other’s merits as their own.

Njabane putih njerone dhadhu.
Di luar putih di dalam jingga.
White outwardly but orange inwardly

Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Mengaku suci, tapi palsu belaka.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.

Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak tipu banyak muslihat.
Many will use sly and dirty tricks.

Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musim.
Rains will fall in the wrong season.

Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua.
Many women will remain virgins into their old age.

Akeh randha nglairake anak.
Banyak janda melahirkan bayi.
Many divorcees will give birth.

Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak anak lahir mencari bapanya.
Newborns will search for their fathers.

Agama akeh sing nantang.
Agama banyak ditentang.
Religions will be attacked.

Prikamanungsan saya ilang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Humanitarianism will no longer have importance.

Omah suci dibenci.
Rumah suci dijauhi.
Holy temples will be hated.

Omah ala saya dipuja.
Rumah maksiat makin dipuja.
They will be more fond of praising evil places.

Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Di mana-mana perempuan lacur
Prostitution will be everywhere.

Akeh laknat.
Banyak kutuk
There will be many worthy of damnation.

Akeh pengkianat.
Banyak pengkhianat.
There will be many betrayals.

Anak mangan bapak.
Anak makan bapak.
Children will be against father.

Sedulur mangan sedulur.
Saudara makan saudara.
Siblings will be against siblings.

Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends will become enemies.

Guru disatru.
Guru dimusuhi.
Guru is treated as an enemy.

Tangga padha curiga.
Tetangga saling curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.

Kana-kene saya angkara murka.
Angkara murka semakin menjadi-jadi.
And ruthlessness will be everywhere.

Sing weruh kebubuhan.
Barangsiapa tahu terkena beban.
The eyewitness has to take the responsibility.

Sing ora weruh ketutuh.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
The ones who know nothing will be prosecuted.

Besuk yen ana peperangan.
Kelak jika terjadi perang.
One day when there will armagedon.

Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
In the east, in the west, in the south, and in the north.

Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Good people will suffer more.

Wong jahat saya seneng.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Bad people will be happier.

Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
When this happens, crow will be said heron.

Wong salah dianggep bener.
Orang salah dipandang benar.
The wrong person will be assumed to be honest.

Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.

Durjana saya sempurna.
Durjana semakin sempurna.
The deceitful will decline even further.

Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil persons will rise to the top.

Wong lugu kebelenggu.
Orang yang lugu dibelenggu.
The modest will be trapped.

Wong mulya dikunjara.
Orang yang mulia dipenjara.
The noble will be imprisoned.

Sing curang garang.
Yang curang berkuasa.
The fraudulent will be ferocious.

Sing jujur kojur.
Yang jujur sengsara.
The honest will unlucky.

Pedagang akeh sing keplarang.
Pedagang banyak yang tenggelam.
Many merchants will fly in a mess.

Wong main akeh sing ndadi.
Penjudi banyak merajalela.
Gamblers will become more addicted to gambling.

Akeh barang haram.
Banyak barang haram.
Illegal things will be everywhere.

Akeh anak haram.
Banyak anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.

Wong wadon nglamar wong lanang.
Perempuan melamar laki-laki.
Women will propose marriage.

Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Laki-laki memperhina derajat sendiri.
Men will lower their own status.

Akeh barang-barang mlebu luang.
Banyak barang terbuang-buang.
The merchandise will be left unsold.

Akeh wong kaliren lan wuda.
Banyak orang lapar dan telanjang.
Many people will suffer from starve and stark-naked.

Wong tuku ngglenik sing dodol.
Pembeli membujuk penjual.
Buyers will flatter the sellers.

Sing dodol akal okol.
Si penjual bermain siasat.
Sellers will play tricks and muscles.

Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
The way people earn a living will be as paddies being sifted.

Sing kebat kliwat.
Siapa tangkas lepas.
Some will go wild out of control.

Sing telah sambat.
Siapa terlanjur menggerutu.
Those who are too far groaning.

Sing gedhe kesasar.
Si besar tersasar.
The ones on the top will get lost.

Sing cilik kepleset.
Si kecil terpeleset.
The ordinary people will slip.

Sing anggak ketunggak.
Si congkak terbentur.
The arrogant ones will be collided.

Sing wedi mati.
Si takut mati.
The fearful ones will not survive.

Sing nekat mbrekat.
Si nekat mendapat berkat.
The risk takers will be successful.


Sing jerih ketindhih.
Si hati kecil tertindih
The ones who are afraid will be crushed.

Sing ngawur makmur.
Yang ngawur makmur
The careless ones will be wealthy.

Sing ngati-ati ngrintih.
Yang berhati-hati merintih.
The careful ones will whine about their suffering.

Sing ngedan keduman.
Yang main gila menerima bagian.
The crazy ones will get their portion.

Sing waras nggagas.
Yang sehat pikiran berpikir.
The ones who are healthy will think wisely.


Wong tani ditaleni.
Si tani diikat.
The farmers will be controlled.

Wong dora ura-ura.
Si bohong menyanyi-nyanyi
Those who are corrupt will sing happily.

Ratu ora netepi janji, musna panguwasane.
Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
The rulers do not keep their promises, will lose their power.

Bupati dadi rakyat.
Pegawai tinggi menjadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.

Wong cilik dadi priyayi.
Rakyat kecil jadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.

Sing mendele dadi gedhe.
Yang curang jadi besar.
The dishonest persons will rise to the top.

Sing jujur kojur.
Yang jujur celaka.
The honest ones will be unlucky.

Akeh omah ing ndhuwur jaran.
Banyak rumah di punggung kuda.
There will be many houses on horses’ back.

Wong mangan wong.
Orang makan sesamanya.
People will attack other people.

Anak lali bapak.
Anak lupa bapa.
Children will ignore their fathers.

Wong tuwa lali tuwane.
Orang tua lupa ketuaan mereka.
The olds forget their oldness.

Pedagang adol barang saya laris.
Jualan pedagang semakin laris.
Merchants will sell out of their merchandise.

Bandhane saya ludhes.
Namun harta mereka makin habis.
Yet, they will lose money.

Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Many people will die from starvation in prosperous times.

Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara.
Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live.

Sing edan bisa dandan.
Yang gila bisa bersolek.
The crazy one will be beautifully attired.

Sing bengkong bisa nggalang gedhong.
Si bengkok membangun mahligai.
The insane will be able to build a lavish estate.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.

Ana peperangan ing njero.
Terjadi perang di dalam.
There will be internal wars.

Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham.
Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
As a result of misunderstandings between those at the top.

Durjana saya ngambra-ambra.
Kejahatan makin merajalela.
The numbers of evil doers will increase sharply.

Penjahat saya tambah.
Penjahat makin banyak.
There will be more criminals.

Wong apik saya sengsara.
Yang baik makin sengsara.
The good people will live in misery.

Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Banyak orang mati karena perang.
There will be many people die in a war.

Kebingungan lan kobongan.
Karena bingung dan kebakaran.
Others will be disoriented, and their property burnt.

Wong bener saya thenger-thenger.
Si benar makin tertegun.
The honest will be confused.

Wong salah saya bungah-bungah.
Si salah makin sorak sorai.
The dishonest will be joyful.

Akeh bandha musna ora karuan lungane.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe
Banyak harta hilang entah ke mana.
Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.

Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Banyak barang haram, banyak anak haram.
There will be many illegal goods.

Bejane sing lali, bejane sing eling.
Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware.

Nanging sauntung-untunge sing lali.
Tapi betapapun beruntung si lupa.
Yet, no matter how lucky is the ignoramus.

Isih untung sing waspada.
Masih lebih beruntung si waspada.
It is more lucky for anyone who is alert.

Angkara murka saya ndadi.
Angkara murka semakin menjadi.
Ruthlessness will become worse.

Kana-kene saya bingung.
Di sana-sini makin bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.

Pedagang akeh alangane.
Pedagang banyak rintangan.
Doing business will be more difficult.

Akeh buruh nantang juragan.
Banyak buruh melawan majikan.
Workers will challenge their employers.

Juragan dadi umpan.
Majikan menjadi umpan.
The employers will become bait.

Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Those who speak out will be more influential.

Wong pinter diingar-ingar.
Si pandai direcoki.
The wise ones will be ridiculed.

Wong ala diuja.
Si jahat dimanjakan.
The evil ones will be spoiled.

Wong ngerti mangan ati.
Orang yang mengerti makan hati.
The knowledgeable ones will be in much distress.

Bandha dadi memala.
Hartabenda menjadi penyakit
The material comfort will incite crime.

Pangkat dadi pemikat.
Pangkat menjadi pemukau.
Rank and position will become enticing.

Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Yang sewenang-wenang merasa menang
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.

Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Yang mengalah merasa serba salah.
Those who act wisely will feel as if everything is wrong.

Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Ada raja berasal orang beriman rendah.
There will be leaders who are weak in their faith.

Patihe kepala judhi.
Maha menterinya benggol judi
The chief minister is no one but a leader of the gamblers.

Wong sing atine suci dibenci.
Yang berhati suci dibenci
Those who have a holy heart will be rejected.

Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted.

Pemerasan saya ndadra.
Pemerasan merajalela.
Human exploitation will be worse.

Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pencuri duduk berperut gendut.
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.

Pitik angrem saduwure pikulan.
Ayam mengeram di atas pikulan.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.

Maling wani nantang sing duwe omah.
Pencuri menantang si empunya rumah.
Thieves will not be afraid to challenge the target.

Begal pada ndhugal.
Penyamun semakin kurang ajar.
Robbers will dissent into greater evil.

Rampok padha keplok-keplok.
Perampok semua bersorak-sorai.
Looters will be given applause.

Wong momong mitenah sing diemong.
Si pengasuh memfitnah yang diasuh
People will slander their caregivers.

Wong jaga nyolong sing dijaga.
Si penjaga mencuri yang dijaga.
Guards will steel the very things they are to protect.

Wong njamin njaluk dijamin.
Si penjamin minta dijamin.
Guarantors will ask for collateral.

Akeh wong mendem donga.
Banyak orang mabuk doa.
Many will ask for blessings.


Kana-kene rebutan unggul.
Di mana-mana berebut menang.
Everybody will compete for personal victory.

Angkara murka ngombro-ombro.
Angkara murka menjadi-jadi.
Ruthlessness will be everywhere.

Agama ditantang.
Agama ditantang.
Religions will be questioned.

Akeh wong angkara murka.
Banyak orang angkara murka.
Many people will be greedy for power, wealth and position.

Nggedhekake duraka.
Membesar-besarkan durhaka.
Rebelliousness will increase.

Ukum agama dilanggar.
Hukum agama dilanggar.
Religious law will be broken.

Prikamanungsan di-iles-iles.
Perikemanusiaan diinjak-injak.
Human rights will be violated.

Kasusilan ditinggal.
Tata susila diabaikan
Ethics will left behind.

Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
Many will be insane, cruel and immoral.

Wong cilik akeh sing kepencil.
Rakyat kecil banyak tersingkir.
Ordinary people will be segregated.

Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
They will become the victims of evil and cruel persons.

Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Then there will come a ruler who is influential.

Lan duwe prajurit.
Dan punya prajurit.
And having armies.

Negarane ambane saprawolon.
Lebar negeri seperdelapan dunia.
The country will measured one-eighth of the world.

Tukang mangan suap saya ndadra.
Pemakan suap semakin merajalela.
The number of people who commit bribery will increase.

Wong jahat ditampa.
Orang jahat diterima.
The evil ones will be accepted.

Wong suci dibenci.
Orang suci dibenci.
The innocent ones will be rejected.

Timah dianggep perak.
Timah dianggap perak.
Tin will be thought to be silver.

Emas diarani tembaga.
Emas dibilang tembaga
Gold will be thought to be copper.

Dandang dikandakake kuntul.
Gagak disebut bangau.
A crow will be thought to be an heron.

Wong dosa sentosa.
Orang berdosa sentausa.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.

Wong cilik disalahake.
Rakyat jelata dipersalahkan.
The poor will be blamed.

Wong nganggur kesungkur.
Si penganggur tersungkur.
The unemployed will be rooted up.

Wong sregep krungkep.
Si tekun terjerembab.
The diligent ones will be forced down.

Wong nyengit kesengit.
Orang busuk hati dibenci.
The people will seek revenge against the fiercely violent ones.

Buruh mangluh.
Buruh menangis.
Workers will suffer from overwork.

Wong sugih krasa wedi.
Orang kaya ketakutan.
The rich will feel unsafe.

Wong wedi dadi priyayi.
Orang takut jadi priyayi.
People who belong to the upper class will feel insecure.

Senenge wong jahat.
Berbahagialah si jahat.
Happiness will belong to the evil persons.

Susahe wong cilik.
Bersusahlah rakyat kecil.
Trouble will belong to the poor.

Akeh wong dakwa dinakwa.
Banyak orang saling tuduh.
Many will sue each other.


Tindake manungsa saya kuciwa.
Ulah manusia semakin tercela.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.

Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which ones are not.

Hore! Hore!
Hore! Hore!
HurraHurrah!

Wong Jawa kari separo.
Orang Jawa tinggal separo.
The Javanese will remain half.

Landa-Cina kari sejodho.
Belanda-Cina tinggal sepasang.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.

Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
Many become stingy.

Sing eman ora keduman.
Si hemat tidak mendapat bagian.
The cautious ones will not get their portion.

Sing keduman ora eman.
Yang mendapat bagian tidak berhemat.
The ones who receive their portion will be prodigal.

Akeh wong mbambung.
Banyak orang berulah dungu.
Stupidity will be everywhere.

Akeh wong limbung.
Banyak orang limbung.
Bewildered persons will be everywhere.

Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.
One day, yet slowly, the age of turbulence will come.