Serat Sabdo Jati

|

RADEN Mas Ngabehi Ronggowarsito. Demikian nama salah seorang pujangga terkenal yang pernah menorehkan jejak gemilang dalam kesusastraan Jawa di abad 19. Namanya senantiasa dikenang sebagai pujangga besar yang karya-karyanya tetap abadi hingga kini.
Dari tangan pujangga asal Keraton Surakarta ini lahir berbagai karya sastra bermutu tinggi yang sarat nilai kemanusiaan. Buku-bukunya antara lain membahas falsafah, ilmu kebatinan, primbon, kisah raja, sejarah, lakon wayang, dongeng, syair, adat kesusilaan, dan sebagainya. Namun sebagian masyarakat Jawa, terutama rakyat jelata, sering mengidentikkan Ronggowarsito dengan karangan-karangan yang memadukan kesusastraan dengan ramalan yang penuh harapan, perenungan dan perjuangan.

Dilahirkan pada 15 Maret 1802 dengan nama asli Bagus Burham. Ayahnya seorang carik Kadipaten Anom yang bernama Raden Mas Pajangswara. Ibunya Raden Ayu Pajangswara merupakan keturunan ke-9 Sultan Trenggono dari Demak.
Bakat dan keahliannya dalam bidang kesusastraan semakin terasah dengan bimbingan kakeknya Raden Tumenggung Sastronegoro. Semenjak kecil, ia dibekali ajaran Islam dan pengetahuan yang bersandar pada ajaran kejawen, Hindu, Budha, serta ilmu kebatinan.
Karya-karya besarnya yang terkenal sampai saat ini adalah Serat Kalatidha yang berisi gambaran zaman penjajahan yang disebut "zaman edan". Ada kitab Jaka Lodhang yang berisi ramalan akan datangnya zaman baik, serta Sabdatama yang berisi ramalan tentang sifat zaman makmur dan tingkah laku manusia yang tamak.Menjelang akhir hayatnya, Ronggowarsito menulis buku terakhir Sabdajati yang di antaranya berisi ramalan waktu kematiannya sendiri. Buku ini pun berisi ucapan perpisahan dan permohonan pamit karena Ki Pujangga akan segera meninggalkan dunia fana ini.
Pada 24 Desember 1873, pujangga besar dari tanah Jawa itu meninggal dunia dengan tenteram. Tempat peristirahatan terakhirnya terletak di Palar, sebuah desa kecil di wilayah Klaten.

Hawya pegat ngudiya Ronging budyayu
Margane suka basuki
Dimen luwar kang kinayun
Kalising panggawe sisip
Ingkang taberi prihatos

Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,
agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita-cita,
terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar prihatin.

Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedehan kang sayekti
Talitinen awya kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon

Dalam hidup keprihatinan ini pandanglah dengan seksama,
intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,
agar mudah menanggapi sesuatu.

Pamanggone aneng pangesthi rahayu
Angayomi ing tyas wening
Eninging ati kang suwung
Nanging sejatining isi
Isine cipta sayektos

Dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan,
mengendapkan pikiran, dalam mawas diri sehingga seolah-olah hati ini kosong
namun sebenarnya akan menemukan cipta yang sejati.

Lakonana klawan sabaraning kalbu
Lamun obah niniwasi
Kasusupan setan gundhul
Ambebidung nggawa kendhi
Isine rupiah kethon

Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh kesabaran.
Sebab jika bergeser (dari hidup yang penuh kebajikan)
akan menderita kehancuran. Kemasukan setan gundul,
yang menggoda membawa kendi berisi uang banyak.

Lamun nganti korup mring panggawe dudu
Dadi panggonaning iblis
Mlebu mring alam pakewuh
Ewuh mring pananing ati
Temah wuru kabesturon

Bila terpengaruh akan perbuatan yang bukan-bukan,
sudah jelas akan menjadi sarang iblis, senantiasa mendapatkan kesulitas-kesulitan, kerepotan-kerepotan, tidak dapat berbuat dengan itikad hati yang baik,
seolah-olah mabuk kepayang.

Nora kengguh mring pamardi reh budyayu
Hayuning tyas sipat kuping
Kinepung panggawe rusuh
Lali pasihaning Gusti
Ginuntingan dening Hyang Manon

Bila sudah terlanjur demikian tidak tertarik terhadap perbuatan
yang menuju kepada kebajikan. Segala yang baik-baik lari dari dirinya,
sebab sudah diliputi perbuatan dan pikiran yang jelek.
Sudah melupakan Tuhannya. Ajaran-Nya sudah musnah berkeping-keping.

Parandene kabeh kang samya andulu
Ulap kalilipen wedhi
Akeh ingkang padha sujut
Kinira yen Jabaranil
Kautus dening Hyang Manon

Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir,
tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga
yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan.

Yeng kang uning marang sejatining dawuh
Kewuhan sajroning ati
Yen tiniru ora urus
Uripe kaesi-esi
Yen niruwa dadi asor

Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran
melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan
tercela akhirnya menjadi sengsara.

Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung
Anggelar sakalir-kalir
Kalamun temen tinemu
Kabegjane anekani
Kamurahane Hyang Manon

Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan
langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan
kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya.

Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun
Yen temen-temen sayekti
Dewa aparing pitulung
Nora kurang sandhang bukti
Saciptanira kelakon

Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan setulus hati.
Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi
segala cita-cita dan kehendaknya tercapai.

Ki Pujangga nyambi paraweh pitutur
Saka pengunahing Widi
Ambuka warananipun
Aling-aling kang ngalingi
Angilang satemah katon

Sambil memberi petuah Ki Pujangga juga akan membuka selubung
yang termasuk rahasia Tuhan, sehingga dapat diketahui.

Para jalma sajroning jaman pakewuh
Sudranira andadi
Rahurune saya ndarung
Keh tyas mirong murang margi
Kasekten wus nora katon

Manusia-manusia yang hidup didalam jaman kerepotan,
cenderung meningkatnya perbuatan-perbuatan tercela,
makin menjadi-jadi, banyak pikiran-pikiran yang tidak berjalan
diatas riil kebenaran, keagungan jiwa sudah tidak tampak.

Katuwane winawas dahat matrenyuh
Kenyaming sasmita sayekti
Sanityasa tyas malatkunt
Kongas welase kepati
Sulaking jaman prihatos

Lama kelamaan makin menimbulkan perasaan prihatin, merasakan ramalan tersebut,
senantiasa merenung diri melihat jaman penuh keprihatinan tersebut.

Waluyane benjang lamun ana wiku
Memuji ngesthi sawiji
Sabuk tebu lir majenum
Galibedan tudang tuding
Anacahken sakehing wong

Jaman yang repot itu akan selesai kelak bila sudah mencapat tahun 1877
(Wiku=7, Memuji=7, Ngesthi=8, Sawiji=1. Itu bertepatan dengan tahun Masehi 1945).
Ada orang yang berikat pinggang tebu perbuatannya seperti orang gila,
hilir mudik menunjuk kian kemari, menghitung banyaknya orang.

Iku lagi sirap jaman Kala Bendu
Kala Suba kang gumanti
Wong cilik bisa gumuyu
Nora kurang sandhang bukti
Sedyane kabeh kelakon

Disitulah baru selesai Jaman Kala Bendu. Diganti dengan jaman Kala Suba.
Dimana diramalkan rakyat kecil bersuka ria, tidak kekurangan sandang dan makan
seluruh kehendak dan cita-citanya tercapai.

Pandulune Ki Pujangga durung kemput
Mulur lir benang tinarik
Nanging kaseranging ngumur
Andungkap kasidan jati
Mulih mring jatining enggon

Sayang sekali “pengelihatan” Sang Pujangga belum sampai selesai,
bagaikan menarik benang dari ikatannya.
Namun karena umur sudah tua sudah merasa hampir
datang saatnya meninggalkan dunia yang fana ini.

Amung kurang wolung ari kang kadulu
Tamating pati patitis
Wus katon neng lokil makpul
Angumpul ing madya ari
Amerengi Sri Budha Pon

Yang terlihat hanya kurang 8 hai lagi, sudah sampai waktunya,
kembali menghadap Tuhannya. Tepatnya pada hari Rabu Pon.

Tanggal kaping lima antarane luhur
Selaning tahun Jimakir
Taluhu marjayeng janggur
Sengara winduning pati
Netepi ngumpul sak enggon

Tanggal 5 bulan Sela
(Dulkangidah) tahun Jimakir Wuku Tolu,
Windu Sengara (atau tanggal 24 Desember 1873)
kira-kira waktu Lohor, itulah saat yang ditentukan
sang Pujangga kembali menghadap Tuhan.

Cinitra ri budha kaping wolulikur
Sawal ing tahun Jimakir
Candraning warsa pinetung
Sembah mekswa pejangga ji
Ki Pujangga pamit layoti

Karya ini ditulis dihari Rabu tanggal 28 Sawal tahun Jimakir 1802.
(Sembah=2, Muswa=0, Pujangga=8, Ji=1) bertepatan dengan tahun masehi 1873).

Read More..

APA PYRAMIDA dan Pengaruhnya

|


* Bentuk segitiga sama sisi 3Dimensi.
* Adalah hasil pemahaman dan pemikiran manusia sejak jaman purba akan "pembangkit energi" alam/prana.
* Bentukan pyramida ditemukan pada disemua budaya tua, termasuk Indonesia (oleh para ahli antropolog kita sering disebut dengan "Punden Berundak") Seiiring dengan masuknya Hindu/Budha ke Nusantara banyak Punden Berundak (dari budaya "sebelum agama" baru muncul) diganti wujud dalam bentukan candi (contoh fondasi Candi Borobudur adalah Punden Berundak terbesar di asia).
Dalam budaya mesir kuno digunakan sebagai makam para firaun yang sarat dengan "kutukan", Kutukan para faraoh ini (menurut hemat saya) terjadi karena adanya energi yang secara sengaja "diperangkap"kan didalam pyramid untuk menjaga kesakralannya.
Sedangkan dalam kebudayaan lain (contoh Inca dan Maya) pyramid digunakan sebagai media mendekatkan diri pada "kekuatan Maha"... apakah karena bentukan pyramid pada dasar kuil pemujaannya inilah yang menyebabkan mereka bisa berkomunikasi dengan alien/UFO? hingga saat ini masih dalam penelitian para ahli.
* Pyramid Power: prinsip kerjanya kurang lebih sebagai berikut: energi yang dimasukan dalam pyramida secara terus menerus akan memantul dari satu sisi kesisi lain tanpa kesudahan hal ini akan mengakibatkan terciptanya gelombang eletromagnetik yang sangat besar. ==>salah satu contohnya adalah crystal berbentuk pryramida pada lensa laser.
* Buat para praktisi prana, berlatih penyaluran energy dengan media pyramida (lebih baik terbuat dari kaca atau crystal) akan meningkatkan "stamina prana" dan daya pancarnya

P E N D A H U L U A N
Sebelas macam pengalaman berada di bawah ruang piramida disampaikan maupun yang diselidiki secara perorangan dan ilmiah seperti yang diuraikan dalam buku THE PSYCHIC POWER OF PYRAMIDS yang ditulis oleh Bill Schul dan Ed Petit.

APAKAH BENAR BAHWA BENTUK PARAMIDA memberi pengaruh yang misterius ???
Marilah kita lihat 11 (sebelas) macam pengalaman berada di bawah ruang piramida disampaikan maupun yang diselidiki secara perorangan dan ilmiah seperti yang diuraikan dalam buku THE PSYCHIC POWER OF PYRAMIDS. Dokter-dokter dan seminar-seminar membahas soal pengaruh misterius piramida seperti yang akan penulis kutipkan dari buku tersebut dalam artikel ini.

APAKAH BENAR BAHWA BENTUK PARAMIDA memberi pengaruh yang misterius ???
Marilah kita lihat bersama sebagai berikut :
Berada di bawah piramida mengakibatkan beberapa pengaruh untuk berbagai subjek :
Subjek mengalami hal-hal yang sama sekali baru, bahkan merupakan teka-teki baginya.
Tumbuh perasaan menyendiri (isolation) dan mengalami rasa-damai dan sunyi.
Tumbuh perasaan dilindungi, rasa aman.
Penilaian terhadap waktu sukar, ada yang merasakan lama sekali, ada yang merasakan cepat sekali, biarpun waktu berada di dalam piramida yang, sama ..
Tidur di dalam piramida, menyegarkan tubuh. Tidur sebentar serasa sebagai tidur berjam-jam lamanya.
Ada yang merasakan kehadiran "sesuatu".
Dilaporkan, bahwa meditasi dapat dilaksanakan lebih baik di dalam piramida. Ada yang mempergunakan untuk tempat belajar, karena lebih mudah berkonsentrasi.
Bermimpi sangat jelas dan lebih mudah dimengerti; juga lebih mudah diingat kembali sesudah bangun tidur.
Mendapat citra visual dan babak-babak visual yang seringkali membantu memecahkan persoalan yang sedang dihadapi oleh subjeknya; hal ini terjadi pada saat-saat mau jatuh tidur di dalam piramida.
Tumbuh kesadaran-damai (awareness of peace); perasaan permusuhan dan benci berangsur- angsur menghilang. Ada yang mengalami marah-marah dikantornya, kemudian satu jam masuk di piramida, waktu keluar lagi, orang tersebut lupa apa sebabnya dia tadi marah-marah di kantor.
Merasakan adanya suatu kekuatan, suatu lapangan energi yang tidak biasa.
Ada beberapa orang yang menyatakan, lebih lama berada di dalam piramida, lebih merasa "Satunya dengan kehidupan" (oneness with all life ). Demikianlah hasil-hasil berada Di bawah atau di dalam piramida yang dilaporkan di Amerika Serikat. Malahan telah diadakan Test di laboratorium mengenai pengaruh piramida terhadap manusia.

KEKUATAN APAKAH YANG DIHASILKAN PIRAMIDA ???
Melihat pengalaman orang-orang yang rasional di AS tersebut di atas, pasti ada sesuatu sebab yang belum diketahui (secara rasional) tentang piramida. Nah ini kewajiban "orang yang erasional", (e-rasional = melampui rasional; ir-rational lawan rational). Berdasarkan penghayatan erasional, dapat "diketahui", bahwa bentuk piramida itu merupakan tempat yang serasi bagi kosmos. Keserasian kosmos menghasilkan terjadinya keseimbangan yang harmonis .

Sekali pun demikian, masih perlu adanya penjelasan yang agak lebih mendalam. Penulis perlu menjelaskan, bahwa bentuk membawa akibat. Seperti bentuk per, membawa akibat bisa mengalihkan aliran air alamiah. Bentuk bulat (bundar) membawa akibat "Tidak habis-habisnya".

Lebih mudah untuk menjelaskan piramida dengan cara pengetahuan yang sudah lebih populer dalam falsafah Cina, yaitu tentang Yang dan Yin. Di dalam piramida terbentuk keseimbangan yang harmonis antara Yang dan Yin. Oleh karena itu, orang sakit yang disebabkan Yang dan Yin tidak dalam keadaan seimbang, mudahlah sembuh jika sering berada di dalam piramida, seperti darah tinggi, kegemukan badan, kekurusan badan, dan berbagai penyakit metabolisme yang tidak berfungsi baik.

Manusia bukan mesin atau terbentuk dari bahan-bahan kimia melulu. Manusia utuh terdiri dari berbagai aspek; tubuh, emosi, jiwa, ruh dengan masing-masing memiliki dimensinya sendiri-sendiri. Menurut R. Rachmat Setiadiwirja (alm.), penyakit bersumber dari berbagai sebab, yaitu :
Pertama - dari bumi seperti Bakteri, virus, baksil dan sebagainya .
Kedua - pengaruh dari kosmos .
Ketiga - dari dunia gaib (magis) dan
Keempat - warisan, baik warisan yang bersifat fisik maupun yang dari dunia gaib.

Jadi sekalipun gejala-gejala di permukaan bisa sama, namun sebabnya sangat mungkin berbeda.

Marilah kita kembali ke buku The Psychic Power Of Pyramids. Di dalam kongres pertama mengenai "Integrative Medicine" yang disponsori oleh "Academy Of Parapsychology and Medicine" di Arizona (Oktober 1975), Dr. Roy Menninger, Dr. Malcom Todd dan Dr.Hans Selye, sependapat dan bersama-sama menganjurkan kepada dokter-dokter untuk mengobati pasiennya tidak hanya dilihat dari sudut penyakitnya saja, tetapi dilihat dari sudut manusia seutuhnya. Bahkan lebih dari itu, ada dokter-dokter dan awam yang serius menganjurkan untuk juga memperhatikan segi spirituilnya. Kesemuanya itu adalah dari pandangan adanya "Teori satu lapangan" (One Unified-field theory). Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah bentuk energi yang mereka sebut kesadaran .

Atas dasar teori itu, maka lapangan ilmu psikologi dan psikomatikologi mendapat dasar baru : kesadaran sebagai titik pusatnya. Disini mulailah titik-temu antara ilmu pengetahuan (yang rasionil) dengan agama. Ini baru awalnya penyelidikan di Barat sedang bergairah ke arah itu. Pada akhirnya keadaan yang demikian menyebabkan ilmu pengobatan memperoleh dasar filsafat yang baru baginya, yaitu bahwa penyakit mempunyai peranan terhadap si sakit dalam rangka perkembangan si sakit sebagai manusia yang utuh.

Di dunia timur bisa diterapkan karma, yaitu bahwa kesehatan dan penyakit merupakan keadaan untuk memenuhi syarat keseimbangan dan pengembangan manusia yang sakit itu untuk mencapai kesempurnaannya. (Catatan th 2000 ini, Barat telah banyak memperhatikan pengaruh karma, Penulis) Di bagian lain buku itu, dikatakan ada indikasi, piramida berpengaruh terhadap manusia di bidang fisik, eteris, astral, pikiran rendah (lower mind), Pikiran tinggi (Higher mind ), Jiwa (Soul) dan spirit (ruh??). Kemungkinan besar bahwa penyakit adalah bentuk luar dari sebab aslinya yaitu spirit. Ahli fisika dari Universitas Stansford, Dr. William Tiller menyatakan : "semua penyakit berasal dari ketidakseimbangan antara tingkat pikiran dan spirit (disharmony between the mind and spirit levels) dengan pola universal dari orang yang bersangkutan. Penyembuhan permanen dan utuh membutuhkan harmoni (keserasian) dengan pola universal yang ada pada tingkat pikiran (mind) dan spirit. Jadi penyembuhan fisik bahkan penyembuhan eteris hanya bersifat sementara, jika ada pola dasar tingkat pikiran dan spirit tetap tidak berubah (dirubah)". Dalam simposium tentang pengobatan (penyembuhan) yang mengambil tema "Dimension of Healing "(dimensi penyembuhan) tahun1972, Dr. Tiller mengatakan : "substansi-substansi (yang di maksud adalah fisik, eteris, astral, lower mind, higher mind, soul dan spirit) saling memasuki (interpenetrate) dan hubungannya dapat dilihat dari keadaan tubuh kita. Untuk memperagakan tujuh tubuh itu, cobalah pikir dengan mempergunakan tujuh lembar kertas transparan (tembus cahaya) dan gambarlah bulatan - bulatan saling tindih dengan warna yang berbeda, terus menerus di atas ketujuh lembar kertas itu. Kemudian letakkanlah bersama dan lihatlah tumpukan itu, anda akan melihat organisasi substansi pada berbagai tingkat dalam dalam tubuh-tubuh manusia ......" Dan interaksi diantara ketujuh tubuh tersebut dilaksanakan melalui mind (pikiran). Demikianlah rupa-rupanya yang menjadi perhatian para ahli. Sekarang kita akan melihat yang sudah dipraktekkan mengenai piramida dan pengaruhnya untuk penyembuhan.

PENYEMBUHAN - PENYEMBUHAN DI BAWAH PIRAMIDA
Pengalaman penyembuhan pertama dialami sendiri oleh penulis buku tersebut di atas, Ed Petit. Untuk meghilangkan keraguan pembaca, Ed Petit mendapat ijin untuk menyiarkan pula nama dokter yang mengobatinya secara ilmu kedokteran, yaitu Dr. W.E. Dalton.
Peristiwanya sebagai berikut : Waktu Ed Petit sedang menggergaji (dengan gergaji bundar), tangan kanannya tergergaji , sehingga penghubung (joints) dua jari tengahnya harus di buang. Secara panjang lebar di tulis pula isi "Operation Records" dari Rumah sakit, umpamanya di beri betadine. Di bawah sinar X-rays diketahui : bahwa phalanges, akhir tulang ujung dua buah jarinya serta tendonsinya terurai. Kemudian Ed Petit megambil inisiatif sendiri; meletakkan tangannya yang rusak demikian itu setiap malam satu jam bawah piramida yang terbuat dari kardus selama dua malam saja; kemudian ke dokter untuk diperiksa lagi. Pada waktu itu, jari tengahnya hitam lekam dan dinasehatkan di potong saja / di buang saja. Sedangkan satunya lagi masih bisa dialiri darah. Ed Petit melanjutkan meletakkan tangannya tiap malam di bawah piramida. Lima hari kemudian, pembalutnya di buka, dan mengherankan karena ujung jari masih agak hitam, tetapi tubuh jarinya sudah agak berubah warna agak kemerahan (pink). Seminggu sesudah itu, jari tersebut normal kembali.
original post by Ricky Buntoro, Last edited by IMade in Jpn from kaskus.us

Read More..

Asal usul nama Indonesia

|


PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan).
Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang) nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang).
Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. “Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi(Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)” kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia.

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa
Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah “Hindia”.

Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”.

Sedangkan tanah air kita memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales).
Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch- Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).

Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer.

Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), mempopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata “India”.

Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.
Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa).

Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah(kerendahan peradaban) itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern.

Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.
Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke.

Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.
Nama Indonesia Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74,Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain.
Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau).
Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: …. the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama ” Indonesia “agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!
Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama ” Indonesia ” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880.

Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah ” Indonesia ” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah ” Indonesia ” itu ciptaan Bastian.
Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu daritulisan- tulisan Logan.
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakanistilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Makna politis Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, “Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.”
Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula- mula menggunakan nama “Indonesia”. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggotaVolksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch- Indie”. Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.
Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda” untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.

Disarikan dari tulisan IRFAN ANSHORY
(Penulis, Direktur Pendidikan “Ganesha Operation”)
**diambil dari diskusi kaskus.us

Read More..

3.Bagus tidaknya Tanggal-Bulan buat Ijab Pengantin

|

merupakan lanjutan dari Perkawinan dilihat dari Weton,BAGIAN KE-3,semoga bermanfaat

3.Bagus tidaknya Tanggal-Bulan buat Ijab Pengantin

7 SURO : TUKAR PADU, NEMU KERUSAKAN, OJO DI TERAK
*SERING BERTENGKAR,BANYAK KERUSAKAN, JANGAN DILAKSANAKAN*
2 SAPAR : KEKURANGAN, SUGIH UTANG, KENO DI TERAK
*SERBA KURANG,BANYAK HUTANG,BISA DILAKSANAKAN*
3 MULUD : MATI SALAH SIJI
*MENINGGAL SALAH SATUNYA*
5 BAGDO MULUD : DADI OMONGAN, NEMU UJAR SOLO
*MENJADI PERBINCANGAN*
6 JUMADIL AWAL : KEREP KEKETEMUGAN, SUGIH SATRU, KENO DI TERAK
*BANYAK MUSUH,BISA DILAKSANAKAN*
1 JUMADIL AKHIR : SUGIH MAS SELOKO
*KAYA*
2 REJEB : SUGIH ANAK KETEMU SLAMET
*BANYAK ANAK AKHIRNYA SELAMAT*
4 RUWAH : RAHAYU ING SAKABEHE
*TENTRAM SEMUANYA/BAHAGIA SEMUA*
5 POSO : CILOKO GEDHE
*BANYAK CELAKANYA*
7 SAWAL : KEKURANGAN, SUGIH UTANG, KENO DI TERAK
*SERBA KURANG, BAYAK HUTANG,BISA DILAKSANAKAN*
1 SELO : GERING, KEREP PASULAYAN KETEMU MITRO, OJO
*
3 BESAR : SUGIH, NEMU SENENG LAHIR BATIN
*KAYA,SENANG LAHIR BATIN*

WATAK/SIFAT BERDASARKAN HARI KELAHIRAN

01. SELASA KLIWON 3 , 8 : BAIK, PINTER
02. RABU LEGI 7 , 5 : CEROBOH, SEMBRONO
03. KAMIS PAHING 8 , 9 : TUJUANNYA TERCAPAI
04. JUMAT PON 6 , 7 : REJEKINYA MUDAH
05. SABTU WAGE 9 , 4 : BESARREJEKI, BOROS
06. MINGGU KLIWON 5 , 8 : SUSAH HATI
07. SENEN LEGI 4 , 5 : PINTER MENCARI BUTUH
08. SELASA PAHING 3 , 9 : PINTER MERINCI
09. RABU PON 7 , 7 : MENJADI PELINDUNG
10. KAMIS WAGE 8 , 4 : KAKU, BESAR EMOSI
11. JUMAT KLIWON 6 , 8 : DAPAT DIPERCAYA
12. SABTU LEGI 9 , 5 : SERING KEKETEMUGAN
13. MINGGU PAHING 5 , 9 : MENEMUKAN REJEKI
14. SENEN PON 4 , 7 : RAJIN, PINTER
15. SELASA WAGE 3 , 4 : HEMAT, SABAR
16. RABU KLIWON 7 , 8 : KANUGRAHAN, SLAMET
17. KAMIS LEGI 8 , 5 : SUSAH DIATUR
18. JUMAT PAHING 6 , 9 : RAME, AJANG
19. SABTU PON 9 , 7 : PINTER, TIDAK BISA NYIMPAN
20. MINGGU WAGE 5 , 4 : OMONGANNYA MENYAKITKAN
21. SENEN KLIWON 4 , 8 : TIDAK PUNYA SAKIT HATI
22. SELASA LEGI 3 , 5 : PINTER MENYIMPAN
23. RABU PAHING 7 , 9 : SUGIH NANGING ELA – ELU
24. KAMIS PON 8 , 7 : SUGIH, MUSUH
25. JUMAT WAGE 6 , 4 : GEDHE PIKIRE (BANYAK ANGAN-ANGAN)
26. SABTU KLIWON 9 , 8 : BISA JADI PENGHULU
27. MINGGU LEGI 5 , 5 : TENANG, TIDAK MAU BERUSAHA
28. SENEN PAHING 4 , 9 : BANYAK AKAL, REJEKI MUDAH
29. SELASA PON 3 , 7 : PENDIAM (PINTER NYIMPAN RAHASIA)
30. RABU WAGE 7 , 4 : BANYAK MAUNYA, TIDAK TERCAPAI
31. KAMIS KLIWON 8 , 8 : CEREWET
32. JUMAT LEGI 6 , 5 : GEDHE SAWERANE, ORA KUAT NGGOWO
SISIK
33. SABTU PAHING 9 , 9 : PENUNGGUL, PUNYA KEKUATAN
34. SABTU PON 5 , 7 : PINTER MASAK
35. SENEN WAGE 4 , 4 : SENANG BOHONG TAPI DISUKAI ORANG

36. SELASA KLIWON 3 , 8 : ANGGORO KASIH

Read More..

2.Berdasarkan Jumlah weton dijumlah = 9 ada sisa berapa

|

merupakan lanjutan dari Perkawinan dilihat dari Weton,semoga bermanfaat

2.Berdasarkan Jumlah weton dibagi 9 ada sisa berapa

1 KETEMU 1 : BAGUS PENGASIHNYA
1 KETEMU 2 : BAGUS /BAIK
1 KETEMU 3 : KUAT, JAUH REJEKINYA
1 KETEMU 4 : AKEH BELAHINE
1 KETEMU 5 : SERING BERTENGKAR, CERAI
1 KETEMU 6 : JAUH DARI REJEKI SANDANG PANGAN
1 KETEMU 7 : BANYAK MUSUH
1 KETEMU 8 : KESURANG – SURANG
1 KETEMU 9 : DADI PANGAUBAN


2 KETEMU 2 : SELAMAT, BANYAK REJEKI
2 KETEMU 3 : MATI SALAH SATU
2 KETEMU4 : BANYAK GODAAN
2 KETEMU 5 : AKEH BELAINE
2 KETEMU 6 : CEPAT KAYA
2 KETEMU 7 : ANAKNYA BANAYAK YANG MATI
2 KETEMU 8 : REJEKINYA SEDIKIT
2 KETEMU 9 : BANYAK REJEKINYA

3 KETEMU 3 : MISKIN
3 KETEMU 4 : AKEH BELAINE
3 KETEMU 5 : CEPAT CERAI
3 KETEMU 6 : DAPAT ANUGRAH
3 KETEMU 7 : AKEH BELAINE
3 KETEMU 8 : SALAH SATU CEPAT MENINGGAL
3 KETEMU 9 : MUDAH MENDAPAT REJEKI

4 KETEMU 4 : SERING SAKIT
4 KETEMU 5 : BANYAK RENCANA
4 KETEMU 6 : BANYAK REJEKINYA
4 KETEMU 7 : MELARAT/MISKIN
4 KETEMU 8 : SALAH SATU KALAH

5 KETEMU 5 : LANCAR/MUDAH MENCARI REJEKI
5 KETEMU 6 : REJEKINYA SEDIKIT/SUSAH
5 KETEMU 7 : MUDAH SANDANG PANGANE
5 KETEMU 8 : BANYAK GODAAN
5 KETEMU 9 : REJEKINYA SEDIKIT/SUSAH

6 KETEMU 6 : GEDHE BELAINE
6 KETEMU 7 : RUKUN
6 KETEMU 8 : BANYAK MUSUH
6 KETEMU 9 : KESURAN SURANG

7 KETEMU 7 : TIDAK ADA YANG MAU MENGALAH
7 KETEMU 8 : BELAINE SOKO AWAK’E
7 KETEMU 9 : TULUS POLO KRAMANE

8 KETEMU 8 : KASIHAN TERHADAP SEMUA ORANG
8 KETEMU 9 : AKEH BELAINE

9 KETEMU 9 : MUDAH MENCARI REJEKI

bersambung ke 3.Bagus tidaknya Tanggal-Bulan buat Ijab Pengantin

Read More..

Perkawinan dilihat dari Weton

|

Menurut kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa (dan karakter dari seseorang yang lahir dalam hari tertentu) dapat ditentukan dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut menurut berbagai macam perputaran kalender tradisional. Salah satu penggunaan yang umum dari metode ramalan ini dapat ditemukan dalam sistem hari kelahiran Jawa yang disebut wetonan.

Weton anda merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dll.) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Perputaran ini berulang setiap 35 (7 x 5) hari, sehingga menurut perhitungan Jawa hari kelahiran anda berulang setiap lima minggu dimulai dari hari kelahiran anda.

Berdasarkan weton tersebut watak/karakter seseorang dapat dibaca, begitupun juga dengan
watak/karakter perkawinan, 2 orang yang berjodoh, membawa weton masing-masing.Berdasarkan kepercayaan orang Jawa, watak/karakter perorang yang menjadi satu dalam perkawinan juga dapat diketahui kemana arah perkawinan tersebut.
Ada 3 macam yang harus dilihat sebelum menikah berdasarkan weton;
1. Berdasarkan hari kelahiran
2. Berdasarkan Jumlah weton dibagi 9 ada sisa berapa
3. Berdasarkan waktu resepsi perkawinan

dan ada juga watak seseorang berdasarkan hari kelahiran

1. Berdasarkan hari kelahiran

Perkawinan dilihat dari Weton berdasarkan Hari Kelahiran

MINGGU KETEMU MINGGU : SERING SAKIT
MINGGU KETEMU SENEN : KAYA DENGAN PENYAKIT
MINGGU KETEMU SELASA : MELARAT/MISKIN
MINGGU KETEMU RABU : TENTREM
MINGGU KETEMU KAMIS : SERING BERTENGKAR
MINGGU KETEMU JUMAT : TENTREM
MINGGU KETEMU SABTU : MELARAT/MISKIN

SENEN KETEMU SENEN : OLO, SUSAH
SENEN KETEMU SELASA : AYEM/TENTREM/BAHAGIA
SENEN KETEMU RABU : BANYAK ANAK,ANAKNYA CEWEK
SENEN KETEMU KAMIS : SERING BIKIN MALU ORANG
SENEN KETEMU JUMAT : BAIK/BAGUS
SENEN KETEMU SABTU : BERKAH

SELASA KETEMU SELASA : OLO, SUSAH
SELASA KETEMU RABU : KAYA
SELASA KETEMU KAMIS : KAYA
SELASA KETEMU JUMAT : CERAI
SELASA KETEMU SABTU : SERING BERTENGKAR

RABU KETEMU RABU : OLO, SUSAH
RABU KETEMU KAMIS : AYEM/TENTREM/BAHAGIA
RABU KETEMU JUMAT : TENTREM
RABU KETEMU SABTU : BAIK/BAGUS

KAMIS KETEMU KAMIS : TENTREM
KAMIS KETEMU JUMAT : AYEM AYEM/TENTREM/BAHAGIA
KAMIS KETEMU SABTU : CERAI

JUMAT KETEMU JUMAT : MELARAT
JUMAT KETEMU SABTU : CELAKA

SABTU KETEMU SABTU : BAYAK SUSAHNYA

Bersambung ke 2.Berdasarkan Jumlah weton dibagi 9 ada sisa berapa

Read More..

Seks menurut TAO 2

|

Mempercepat Awan Pecah
Tao menjelaskan lima tanda yang harus diperhatikan pria ketika akan dan saat menysupkan "tongkat giok" ke "gerbang permata". Gadis Sederhana menjelaskan hal itu, agar "kontak tanpa kebocoran" dapat bertahan, dan si wanita menikmati awan pecah alias orgasme penuh.

Tanda pertama adalah saat tampak wajahnya memerah, si pria hendaknya memainkan "tongkat giok" dengan lembut di sekitar dan di atas bukit venus pasangannya.

Tanda kedua; ketika puting susunya mengeras dan ada bulir keringat di cuping hidungnya, adalah undangan bahwa "gerbang permata" telah siap untuk menerima "tongkat giok".

Tanda ketiga; terasa tenggorokannya memanas, bibir kering dan napas menderu, ini berarti pria harus lebih dalam menarikan "tongkat giok" di dalam lembah gerbang permata.

Tanda keempat; saat gerbang permata menjadi super basah dan licin, ini berarti si pria harus lebih rajin memasukkan "giok"-nya, dan lebih dalam, cepat dan mantap, dengan hentakan yang pasti, untuk lebih jauh menyusup ke Istana Angkasa. Dan tanda kelima; ketika cairan mulai ke luar dari gerbang permata, artinya, si wanita telah "pasang naik" dan jika dia memekik, berarti "awan telah pecah" atau orgasme, saat si pria memperlembut dorongannya, dan menarik "tngkat giok" dengan lembut, sebelum mengalami "kebocoran".

Selain lima tanda tadi, pria juga dapat melihat tingkat kenikmatan daya sentuh "tongkat giok"-nya. Ini dinamakan lima hasrat. Pertama disebut kehendak, saat pemanasan, ketika napas si wanita memendek dan dia berkeringat. Kedua adalah tingkat kesadaran, saat si wanita ingin si pria menyentuh "bukit Venus"-nya dan mulai merangsangnya ketika cuping hidungnya mengembang dan bibirnya terbuka.

Ketiga adalah tingkat mendekati "awan pecah" ketika energi yin muncul, tubuhnya bergetar, dan dia memeluk erat tubuh pasangannya. Ini kenikmatan yang tak terhingga.

Keempat adalah saat datang "awan pecah", masa penuh konsentrasi, ia mulai bermandi keringat.

Dan terakhir, hasrat kelima, ketika tubuhnya mengejang, kaku, matanya menutup, memekik atau menjerit atau bahkan bibirnya terkunci, saat "awan pecah" menderanya, dia mengapit tubu si pria, seakan ingin mengerkahnya, dan menyusupkan "tongkat giok" untuk masuk lebih dalam ke "gerbang permata", sebagai tanda dia sedang berada di puncak "awan pecah" tertinggi.

Nah, dengan mempelajari lima tanda dan lima hasrat ini, si pria akan lebih tahu waktu yang tepat untuk menyusupkan dan "menarikan" tongkatnya, dan memberi daya sensasi dan dorongan yang tinggi bagi terciptanya nikmat awan pecah bagi si wanita.

10 Petunjuk Tongkat Giok

Bersanggama ala tao bukan hal yang mudah, butuh ketelitian dan kepekaan agar lelaki tak bocor duluan. Ketelitian ini penting supaya tongkat giok memainkan fungsinya secara maksimal, dan dapat membuat bukit venus "memuntahkan" laharnya atau pasang naik. Sepuluh petunjuk berikut ini memetakan apa yang harus dilakukan dari reaksi tubuh wanita.

Pertama, terjadi saat wanita memelukkan tangan dan kaki ke tubuh pasangannya dan menekankan tubuhnya ke pasangannya tersebut. Ini menunjukkan bahwa ia menginginkan kontak antara tongkat giok dengan bukit venus di gerbang permata dan menggosok-gosokkannya bersama-sama.

Kedua, ketika ia mengangkat pantatnya. Ini merupakan suatu isyarat keinginan yang mendesak agar mendapat rangsangan yang lebih langsung pada gerbang permata.

Ketiga, saat tubunya menegang dan pahanya membuka, melebarkan jalan bagi tongkat giok, agar segera memeprcepat penyusupannya dan tidak membuang-buang waktu untuk mempertajam asahannya di gerbang permata.

Keempat, ketika lengannya bergetar, bahunya berguncang dan pantatnya bergoyang, ini adalah saatnya dia akan segera mencapai puncak. Maka, pertahankan kekencangan tongkat giok, dan jangan tergesa atau mempercepat gocekan, tenang saja dan lebih perdalam galian tongkat giok.

Kelima, saat ia menaikkan kakinya dan mengunci pinggang, ini adalah tanda agar tongkat giok lebih lama berkunjung di kedalaman gerbang permata, dan saat ini adalah ketika kenikmatan tertinggi dia rasakan, matanya memejam dan menggigiti bibir atau mendesah. Saat ini, peluklah dia, dan percepat gerakan tongkat giok, dengan gesekan yang lebih mantap dan dalam.

Keenam, saat yang sangat vital, ketika "awan pecah". Dengan gerakan cepat, ia akan menyingkan kakinya lebih rapat, dan mengcengkram betis pasangannya, menjepit tongkat giok bahkan memekik. Saat ini esktase kenikmatan sedang di puncak, dan ingat, jangan sampai tongkat giok gagal, harus segera menghantarkan pasangan ke "pasang naik". Kondisi ini akan segera diikuti dengan...

Ketujuh, saat ia menggoyanngkan pinggulnhya untuk menuntaskan "pecahnya awan". Nah, ini tanda agar pria segera menghunjamkan tongkat giok sedalam mungkin!

Kedelapan, saat ia menaikkan tubuhnya dan mendekap erat.... ingat, tongkat giok harus masih bekerja. Tapi, biarkan bukit venus yang mengambil alih, diamkan tongkat giok.

Kesembilan, tiba-tiba dia diam, seperti tak bernapas. Ini artinya dia lagi petit a mort , mengalami kematian kecil, maka diam juga tubuh Anda, dan biarkan tongkat giok mendekam di gerbang pertama, jangan dulu digerakkan sampai...

Kesepuluh, dia bergerak seiring wajah yang memerah, mainkan lagi tongkat giok dengan gesit dan biarkan proses "awan pecah" berjalan sempurna. Jika reaksinya sudah lamban, perlahan, dalam hitungan 3 menit, cabutlah tongkat giok perlahan-lahan dari gerbang permata... jangan sampai tongkat mengalami kebocoran.

Nah, dengan mempelajari sepuluh tanda bagi tongkat giok ini, kontak tanpa kebocoran akan selalu terjaga, dengan memberikan fungsi yang maksimal, memberikan apa yang dicari perempuan, pasang naik yang menggelora, dan lalu, awan yang pecah

Jumlah Pasangan Olahasmara

Dalam tao, disebutkan bahwa jumlah pasangan seksual pria memengaruhi kemapanan jalan yin dan yang untuk efek panjang umur. Aspek ajaran ini yang menimbulkan kontroversi berabad-abad, bukan saja kontroversi diantara para taoist, tapi juga kesahihan dalil dari ajaran itu.

Dalam Secrets of the Jade bedroom, Peng-Tze mengatakan, "Siapa pun yang mempraktekkan yin dan yang dalam tao, dan menyerap energi vital agar dapat mencapai umur panjang tidak akan berhasil hanya dengan seorang wanita saja."

Menurut anggapan Peng-Tze, hubungan seksual berkali-kali dengan pasangan yang sama akan menguras potensi cairan dan energi.Anggapan ini semakin jelas dianut saat pemerintahan Dinasti Sung (960-1279 SM) di mana di bawah ajaran Neo-konfusioanisme, snagat mengagungkan sistem patriarkat dan poligami.

Pada masa itu, para pria Cina mampu dan banyak menghimpun wanita muda, baik di rumah atau pun di luar rumah. Mengesampingakn masalah kesehatan, tujuannya melayani banyak pasangan ternyata lebih bersifat sosial, menjamin agar seorang wanita terpelihara dalam kehidupan rumah tangga pria. Jadi, ada motif penghargaan akan keterjaminan sosial wanita di balik anjuran ini.

Para Taoist terdahulu tidak meyakini hubungan seks dengan banyak pasangan akan berkorelasi dengan pencerapan energi, dan ajaran yang terakhir inilah yang mendekati inti ajaran tao sebenarnya. Seperti yang diungkapkan Lao-Tze dalam Tao Teh Ching, " Semangat lembah tak mengenal henti, datangilah kapan saja kamu mau, ia tak akan pernah kering."

Dengan kata lain, manfaatnya bagi kesehatan pria tetap sama, apakah ia bermain cinta dengan seorang wanita, tiga atau empat wanita, semalam atau setahun. Dan, mengingat "air" tetap akan panas begitu "api" mendidihkannya sekali, maka tentunya yang pertama jauh lebih mudah dilakukan ketimbang yang belakangan.

Kedua, pandangan itu sah adanya, tergantung pada keadaan individual. Jika seorang istri aau kekasih itu sehat, kuat dan aktif dalam seks, seorang pria tidak akan memerlukan sumber lain di luar rumah. sebaliknya jika si wanita sakit-sakitan dan libidonya rendah, seorang taoist tentu akan mempraktekkannya dengan wanita lain dalam rangka penyerapan energi yin yang memadai.

Hal yang sama terjadi jika seorang wanita yang sehat dan kuat bertemu dengan pria yang lemah dan sakit-sakitan yang tidak mampu memberi cairan yang, ia akan mencari wanita lain untuk mempraktekkannya, dan ini juga terjadi jika salah satu pasangan berbeda usia, akan terjadi kesenjangan vitalitas antara pihak yang satu dengan yang lain.

Para pembaca di dunia Barat cenderung tak bisa menerima hal ini karena bias moral yang ekstrem terhadap hal tersebut. Bagi orang Cina, seks merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti mandi dan makan. Orang Cina melakukan seks sebagai seni dan kesenangan sekaligus sarana untuk menjaga kesehatan dan mengusahakan umur panjang.

Tipe wanita ideal yang sesuai untuk menjaga yin dan yang dalam tao lebih diutamakan pada faktor kesehatan dan vitalitas; kemudaan memang membantu tapi tidak esensial, dan kecantikan tidak termasuk dalam persyaratan. Dalam Secrets of the jade Bedroom, Peng-Tze mengatakan, "wanita tidak harus kelihatan cantik dan menggairahkan. Tipe yang paling diinginkan adalah wanita yang muda, cukup berisi dan belum melahirkan."

Muda, tentu saja istilah yang relatif, tapi secara umum diartikan tak lebih dari 30 tahun, dan tidak terlalu kurus, karena tipe yang kurus lebih susah untuk mendapatkan orgasme.

Persembahan Cairan Tiga Puncak

Ketika wanita sedang dalam kondisi menuju pasang naik atau orgasme, tao melihat tubuh wanita mengeluarkan cairan yang sangat berfungsi untuk kesehatan pria. Dengan menghirup cairan tadi, maka pria akan mendapat keuntungan berupa kesehatan dan umur panjang. Tapi, prosesi ini ternyata cukup sulit.

Yoga seks tao mengajarkan pada pria untuk selalu dapat mengambil tiga keuntungan itu, yang mereka sebut "persembahan besar dari tiga puncak". "Tiga puncak" itu menunjuk pada lidah dan bibir, dua payudara, dan bukit venus alias vagina pada tubuh wanita. Sedangkan "persembahan besar" adalah merujuk pada macam pengeluaran yang dialirkan tiga puncak tadi selama prosesi persetubuhan atau perangsangan seksual. Lebih dari 2000 tahunlalu, Wu Hsien melukiskan manfaat dari persembahan besar tadi, dan cara menghirupnya.

Puncak tertinggi dinamakan "puncak seroja merah". Cairannya disebut "sungai permata" yang mengalir dari dua pembuluh di bawah lidah wanita saat terangsang. Nah, pria harus menjilati cairan ini dengan lidahnya dan menelannya, mengingat cairan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Puncak tengah disebut "puncak kembar". Cairannya disebut "salju putih" dan keluar dari puting wanita. Warnanya putih dan rasanya manis agak asam. Dari ketiga persembahan tadi, persembahan yang satu ini sangat unggul, terutama jika si wanita belum pernah menyusui.

Puncak terendah dinamai "jembatan hitam", dan cairannya disebut "bunga rembulan" yang terletak jauh di dalam istana yin , bercairan sangat licin. Dalam ilmu seks moderen, titik puncak ini dinamakan G-spot. Puncak ini akan mempersembahkan cairan saat pasang naik tiba, di saat muka si wanita memerah dan suaranya berubah jadi erangan, saat orgasme. Nah, pada kondisi ini si pria hendaknya menarik tongkat gioknya satu inci, lalu mendorong masuk dengan cepat dan sedalam-dalamnya untuk menjeput persembahan tadi, dan di saat yang sama mencium dan menjilati bibir pasangan dan mengisap putingnya kuat-kuat.

Itulah "persembahan tiga puncak", yang siapa pun dapat mengambil keuntungannya dari praktek tao yang sudah ribuan tahun. Cuma, prosesi ini butuh waktu untuk benar-benar dapat mempraktekkannya, saat emosi tak lagi dierosikan oleh nafsu. Carilah, raihlah, dan dapatkan kesehatan yang prima dari cairan tiga puncak ini.

Menahan Napas Usai Bersetubuh

Ini rahasia ajaran tao; hendaknya setiap pria, saat melakukan hubungan seksual menyerap sebanyak mungkin "cairan kehidupan" dari pasangannya, dan menjaga agar kehilangan sesedikit mungkin cairannya sendiri. Dalam istilah tao, inilah yang disebut huan-jian-bunau, yang artinya, mengembalikan mani untuk memberi makan otak.

Nah, banyak kalangan Barat yang menertawakan konsep ini. Padahal, konsep ini sudah teruji jutaan tahun. Arti sebenarnya dari keadaan itu adalah bahwa unsur mani yang tertahan yang sangat esensial tersebut kembali diserap ke dalam tubuh si pria, khususnya pada jaringan lunak prostat dan pata uretra. Cairan itu secara alamiah akan memasuki aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, "memberi makan" semua jaringan serta organ, termasuk otak.

Fakta medis yang dikenal selama ini menunjukkan bahwa ada kesamaan bahan dasar pada cairan mani dan cerebrospinal. Para wanita secara alamiah juga mengalami hal ini, karena mereka menahan pengeluaran seksualitas pada saat melakukan hubungan badan.

Proses penyerapan kembali serta peredaran mani yang tertahan dapat mempertinggi kondisi baik pada pria maupun wanita dengan jalan melakukan pernapasan perut dalam-dalam begitu hubungan intim telah selesai. Pada laki-laki,pernapasan seperti itu akan menimbulkan adanya pijitan ritmik pada prostat dan mempermudah penyerapan unsur mani yang tertahan yang esensial tadi, yang akan segera mengikuri aliran darah, kembali meresap ke dalam tubuh. Pada wanita, bernapas dalam-dalam tadi setelah menikmati awan pecah mempunyai manfaat yang sama yang membuat wanita tertahan cairannya yang ada di sekitar vagina untuk kembali berkumpul dan mengalir ke tubuh melalui darah.

Selain itu, ternyata, bernapas dalam-dalam sehabis berhubungan intim akan membantu menciptakan keseimbangan sistem energi tubuh.


Read More..

Seks menurut TAO

|

Mengerem Penderitaan Usai Orgasme
Perbedaan esensial antara sifat seks pria dan wanita terletak pada watak orgasme. Ketika seorang pria mengalami ejakulasi, ia menyemprotkan sperma, sementara wanita tidak, meski tetap mengeluarkan juga cairan tubuhnya. Dan itulah sebabnya, jika ejakulasi, pria kehilangan energi, sedang wanita orgasme, justru menambah vitalitas.
Nah, kebiasaan ejakulasi inilah perlahan tapi pasti merampas sumber energi pria, membuatnya lemah dan rentan atas penyakit. Sedang wanita, justru kian bugar, baik karena cairannya yang tak keluar, juga percampuran cairannya dengan cairan sang pria, yakni ibarat perpaduan yin dan yang. Dalam tao, perbedaan ini dijelaskan dengan berbagai bahasa, yang mengambil posisi perubahan alam. Untuk orgasme wanita disebut gao-chao, yang secara harfiah diartikan "pasang naik", imaji grafis alam. Sedang untuk lelaki, ejakulasi disebut dengan kehilangan cairan, membuang cairan atau menyerah. Orang cina juga mengatakan bahwa seorang wanita telah "membunuh" pasangannya jika dia membuat pria itu orgasme lebih dahulu daripada dirinya. Ini juga yang disebut sebagai petit mort, kematian kecil, oleh orang Prancis.

Karena itulah, tao mengupayakan hubungan seksual perdasarkan prinsip langit dan bumi, mengikuti kaedah yin dan yang. Untuk diketahui, pria adalah milik yang, cepat naik dan cepat turun. Sedang wanita adalah milik yin, perlahan naik, tak pernah bosan dan jenuh. Tao melihat hubungan seks berdasaarkan prinsip keselarasan. Tao mengamati secara detil, bagaimana hewan berkelamin jantan, acap tak punya energi dan mati setelah berhubungan dengan betinanya, seperti serangga, yang bahkan, setelah si jantan mengintimi, akan segera menjadi sejenis "makanan kecil" paska orgasme betinanya.

Tao melihat wanita dengan potensi seksual yang hebat, memiliki teh, energi yang sangat besar. Jolah Chang, seorang taois dalam bukunya The Tao of The Loving Couple mengutip kesimpulan Mary Jane Sherfey mengatakan, dari tahun 12000 sampai 8000 SM, wanita Cina tak dapat mengontrol energi seksualnya, dan menikmati kebebasan seks secara penuh dengan berbagai lelaki. Inilah yang membuat siklus masa pertanian tak berkembang, karena energi pria yang habis untuk "menggarap" lahan wanita, dan secara spontan membuat sistem perkotaan meningkat, sampai kemudian wanita dapat mengendalikan dorongan seksualnya.

Dari sejarah itu juga dapat diketahui bahwa sebenarnya secara seksual, wanita memang lebih unggul. Namun, bagi pria yang cukup berdisiplin mempraktikkan tao, dan selaras mempelajari kosnep yin dan yang, akan mengakui tao menghilangkan ketimpangan potensi seksual itu. Dengan mempraktekkan tao, pria tak akan mengeluhkan seperti yang dikatakan Balzac, "hubungan seks semalam akan mengurangi satu halaman novelku," atau sinisme Miles Davis, musisi yang dalam Playboy April 1975 mengatakan, "Energi kita akan terkuras setelah orgseme." Tao akan membuat "penderitaan usai orgasme" dapat dihilangkan jika pria mau menahan memancarnya sperma. Seks para taois dilakukan dengan pengaturan barter antara yin dan yang; pria mengorbankan sedikit kesenangan jangka pendek untuk memperoleh manfaat kesehatan dan umur panjang, sementara wanita mendapatkan kesenangan yang tetap sempurna. Ingat, yang akan diajarkan tao adalah menahan ejakulasi, bukan mencegah orgasme. Ini artinya, sudah sejak ribuan tahun lalu tao menyadari bahwa orgasme berbeda dari ejakuasi. Hebat kan?!

Lalu bagaimana persebadanan yang cocok menurut tao? Bagi tao, sebagaimana yang dijelaskan kitab Huan Ti Nei Ching dan Su Nu Ching, esensi seks dengan unsur yin dan yang adalah keseimbangan, harmoni dan penyatuan hal-hal yang bertentangan:

"Bagi seorang pria yang ingin memelihara keperkasaannya, ia harus memperkaya esensi (cairan) yang-nya dengan cara menyerap cairan yin. Ketika pria dan wanita berhubungan seks, mereka saling menukar cairan tubuhnya dan saling menghirup napas pasangannya, yang ini seperti pertemuan api dan air dalam takaran yang pas, sehingga tak saling mengalahkan. Dalam berhubungan, pria dan wanita hendaknya menyurut dan mengapung, laksana gelombang dan arah angin laut. Sesekali ke arah yang satu, kemudian ke arah yang lain, tetapi harus selaras dengan "pasang besar". Dengan cara ini, keduanya dapat bertahan sepanjang malam, dan secara tetap menambah cairan vitalnya, menyembuhkan penyakit dan memperpanjang umur. Tanpa harmoni dasar yin dan yang, obat-obatan dan makanan yang baik tidak akan ada gunanya. Jika cairan vital ini mengering karena pemborosan yang berlebihan, tidak akan terisi kembali, hilang sama sekali."

Nah, begitulah seks menurut tao, persebadanan yang harmonis, memberikan kenyamanan tak mengalahkan. Tulisan berikutnya akan menuntut Anda untuk tak "tenggelam" dalam gelora hubungan intim dengan mempelajari teknik "mengapung", yang mengubah energi seksual menjadi kekuatan murni.

Teknik Pengiritan Mani

"Pengiritan" mani memang menjadi inti dalam seni di atas ranjang a la tao. Namun, banyak yang salah paham tentang hal ini, dan menganggap tao tak memperbolehkan pria orgasme. Padahal, orgasme adalah pengalaman psikis, dan ejakulasi adalah pengalaman badani. Keduanya bisa datang bersamaan, juga bisa tidak, orgasme tanpa ejakulasi.

Kesalahpahaman ini jugalah yang dialami Kaisar Kuning, yang ingin berhenti bersanggama dalam rangka pengiritan mani. Tapi, Gadis Sederhana Su Nu Ching, menjelaskan duduk soalnya. "Sebagai manusia, kita tak boleh melakukan sesuatu yang diatur alam. Menghentikan berhubungan intim adalah melawan kehendak alam. Jika yin dan yang tidak mengadakan kontak, keduanya tak dapat saling menyelaraskan dan melengkapi. Kita bernapas untuk menukar udara yang kotor dan menggantinya dengan yang segar. Jika tongkat giok (penis) tidak aktif, maka akan mengalami atrofi, penyusutan salah satu organ atau jaringan sel. Itulah sebabnya, gerbang permata (vagina) harus selalu dikunjungi, dilatih secara konsisten. Jika seorang pria dapat selalu mengendalikan ejakulasi, ia dapat memperoleh manfaat besar untuk kesehatannya."

Tapi, adakah kenikmatan seksual tanpa ejakulasi? Barangkali itulah yang ada di kepala Anda, yang juga menjadi kerisauan Kaisar Kuning, ketika akan mempraktekkan hal ini. Tapi, pertanyaan itu terjawab oleh penasihat kaisar, Peng-Tze yang ditanyakan Gadis pelangi, sebagaimana tersurat dalam Secrets of the Jade Bedroom : "Tak ada kenikmatan yang terganggu. Setelah ejakulasi, seorang pria akan merasa lelah, telinganya berdengung, mata mengantuk, dan ingin segera tidur. Ia juga merasa haus. lemas dan kaku. Ejakulasi memang memberikan kenikmatan tetapi cuma sesaat, selanjutnya diikuti penderitaan yang berkepanjangan. Ini kenikmatan yang artidisial, sementara. Tetapi, jika seorang pria mau mengatur ejakulasinya seminim mungkin dan menahan maninya, maka tubuhnya akan menjadi kuat dan pikirannya tak bercecababg, jernih. Dengan sesekali menghindari diri dari sensasi nikmat sesaat ejakulasi, cinta si pria terhadap pasangannya akan bertambahy besar, ia seakan tidak akan pernah cukup memasuki "gerbang permata". Bukankah ini akan menjadi kenikmatan seks yang tak ada taranya?"

Sebagai perbandingan, pakar seks David Rauben dalam bukunya Everything You Ever Wanted to Know about Sex mengatakan seorang pria, setelah ejakulasi kedua, otomatis tak akan bisa lagi mengadakan hubungan seksual, dan butuh waktu yang panjang. Ini karena energi yang telah habis. Sementara wanita tidak demikian. Nah, pria yang tak berejakulasi, akan dapat melakukan terus hubungan itu, semau dia suka, dua atau tiga, bukan masalah. "Api yang tetap panas meski telah mendidihkan air dua kali."

Bercinta menurut tao, bukan pada romantika semata, tapi teknik yang benar. Bukan seperti bermain bola, hanya mencari kemenangan, tapi harus tetap memperagakan teknik yang hebat dengan mengikuti aturan bermain. Tao menjelaskan ini dengan istilah "strategi di tempat tidur". Sebuah novel erotis di zaman Dinasti Ming, Player Mat of the Flesh karya Lee Yu menjelaskan: "Dalam hal seks, yang menjadi daya tarik utama pria bukankah gunung dan lembah wanita tapi keingintahuan tentang ukuran dan daya letus dan tahan tongkat giok. Siapa yang akan menang dan kalah di tempat tidur tak ubahnya seperti di medan perang, mengetahui kekuatan sendiri sama pentignnya dengan meneropong kekuatan musuh."

Nah, banyak pria yang merasa, hanya butuh waktu lima menit untuk menaklukkan "gerbang permata". Padahal, ternyata, sebelum waktu itu, tongkat gioknya sudah memuntahkan lahar, dan energinya terbuang sia-sia, karena "api" tak dapat memanaskah air. Untuk itu, tao mengajarjan teknik pengiritan mani, yang secara sederhana akan kami jelaskan lagi, bagaimana mempraktekkan "kontak tanpa kebocoran".

Mendidihkan Air Menjaga Api

Untuk mengetahui reaksi pasangan apakah sudah siap disusupi tongkat giok, pria harus memahami enam hal; pemanasan, empat pencapaian, lima tanda, lima hasrat, sepuluh petunjuk serta lima kebajikan. Ini hal yang sangat vital sebelum penetrasi agar orgasme wanita dapat cepat terjadi.

Pemanasan adalah usaha untuk merangsang pelumasan pada wanita maupun ereksi pada pria. Usaha ini dilakukan sebelum melakukan hubungan intim. Menurut Gadis sederhana, pelumasan atau lubrikasi pada "gerbang permata" dan ereksi atau pengerasan "tongkat giok" sebelum kedua alat itu bertemu, adalah pertanda saling pengaruh antara yin dan yang.

Pemanasan juga berguna untuk memancing sistem energi tubuh yang berhubungan dengan rangsangan hubungan seks. Dalam bahasa tao, pemanasan ini disebutkan sebagai mendidihkan air sembari menjaga api tetap kecil.

Pemanasan hendaknya dimulai dari kaki dan tangan, bukan pada alat kelamin. Mulai dengan memijat atau meremas pergelangan tangan, kaki dan merambar ke bahu menuju dada, dari kaki terus menuju paha dan pinggang. Bagaimana pemasanan itu, Gadis sederhana tidak menjelaskan secara detil, tapi dia memberikan ciri dalam "lima hasrat", reaksi yang didapatkan wanita saat menerima rangsangan dari pria. Jadi, dapat ditarik kesimpulan, teknik pemanasan ini adalah memanaskan si wanita agar siap untuk disusupi tongkat giok, dan supaya tak menunggu waktu terlalu lama agar mencapai orgasme atau awan pecah. Jadi, intinya, memanaskan dengan tenang dan menjaga agar yang memanaskan, si pria, tidak ikut terbakar, dengan api yang tetap kecil.

Rute utama energi dan juga letak tempat yang peka ini akan membangkitkan energi, yang menuju kepada organ seks. Bagi wanita, tekanan jari yang kuat di tempat "persimpangan tiga yin", san-yin-jiao, yang terletak tepat di belakang tulang garas, kira-kira tiga inci dari tulang pergelangan kaki sebelah dalam, biasanya sangat efektif dalam membangkitkan energi seksual. Punggun bawah, tulang belakang, dan bawah permukaan lengan dan kaki merupakan daerah sensitif, baik bagi pria maupun wanita.

Setelah pemanasan, Anda harus memperhatikan "empat pencapaian" organ pria sebelum menyusupi "gerbang permata". Petunjuk empat pencapaian ini dijelaskan Gadis Misterius pada Kaisar Kuning: "Jika "giok" itu tidak cukup panjang, emergi vital si pria akan terkuras saat menyusupi gerbang permata. Jika cukup panjang tapi tidak besar, energi ototnya kurang mencapai target. Jika cukup besar tapi tak keras, sendi dan urat daging tidak akan kuat, dan jika semua tercukupi tapi tidak panas, energinya tidak akan meledakkan "gerbang permata". Untuk mempersiapkan hubungan intim, pria harus punya energi, yang sudah tersimpan di dalam tubuh jika tidak membuang mani secara sembarangan."

bersambung sesi 2

Read More..

Macam ilmu Islam Kejawen

|

Sebelum membahas Ilmu Gaib Aliran Islam Kejawen, kita akan memperjelas dulu pengertian Ilmu Gaib yang kita pakai sebagai istilah di sini. Ilmu Gaib adalah kemampuan melakukan sesuatu yang tidak wajar melebihi kemampuan manusia biasa, sering juga disebut sebagai Ilmu Metafisika, Ilmu Supranatural atau Ilmu Kebatinan karena menyangkut hal-hal yang tidak nampak oleh mata. Beberapa kalangan menganggap Ilmu Gaib sebagai hal yang sakral, keramat dan terlalu memuliakan orang yang memilikinya, bahkan menganggap wali atau orang suci.
Perlu diterangkan, bahwa keajaiban atau karomah yang ada pada Wali (orang suci kekasih Tuhan) tidak sama dengan Ilmu Gaib yang sedang kita pelajari. Wali tidak pernah mengharap mempunyai keajaiban tersebut. Karomah itu datang atas kehendak Allah karena mereka adalah orang yang sangat saleh dan rendah hati. Sementara kita adalah orang yang meninta kepada Allah agar melimpahakan kekuasaan-Nya untuk keperluan kita.
Dalam hasanah perkembangan Ilmu Gaib di Indonesia, kita mengenal dua aliran utama yaitu Aliran Hikmah dan Aliran Kejawen. Aliran Hikmah berkembang di kalangan pesantren dengan ciri khas doa/mantra yang murni berbahasa Arab (kebanyakan bersumber dari Al-Quran). Sedangkan aliran Kejawen yang ada sekarang sebetulnya sudah tidak murni kejawen lagi, melainkan sudah bercampur dengan tradisi islam. Mantranya pun kebanyakan diawali dengan basmalah kemudian dilanjutkan dengan mantra jawa. Oleh kerena itu, saya menyebutnya Ilmu Gaib Aliran Islam Kejawen. Tradisi islam-kejawen inilah yang lebih banyak mewarnai keilmuan Silat Rohani.

Aliran Islam Kejawen

Ilmu Gaib Aliran Islam Kejawen bersumber dari alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan nilai-nilai agama islam. Ciri khas aliran ini adalah doa-doa yang diawali basmalah dan dilanjutkan kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan dua kalimat sahadad. Aliran Islam Jawa tumbuh syubur di desa-desa yang kental dengan kegiatan keagamaan (pesantren yang masih tradisional).
Awal mula aliran ini adalah budaya masyarakat jawa sebelum islam datang yang memang menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual untuk mendapatkan kemampuan suparantural. Para pengembang ajaran islam di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa tersebut, melainkan memanfaatkannya sebagi senjata dakwah.
Para Wali menyusun ilmu-ilmu Gaib dengan tatacara lelaku yang lebih islami, misalnya puasa, wirid mantra bahasa campuran arab-jawa yang intinya adalah do’a kepada Allah. Mungkin alasan mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya berbahasa Arab adalah agar orang jawa tidak merasa asing dengan ajaran-ajaran yang baru mereka kenal.
Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said). Beliau inilah yang paling banyak mewarnai paham islam-kejawen yang dianut orang-orang jawa saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian dan budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah satu kendaran Sunan Kali Jaga dalam penyebaran ajarannya adalah melalu tembang / kidung. Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung ajaran ketuhanan dan tasawuf yang sangat berharga. Ajaran islam yang luwes dan menerima berbagai perbedaan.
Bahkan Sunan Kali Jaga juga menciptakan satu kidung “Rumeksa Ing Wengi” yang menurut saya bisa disebut sebagai Ilmu Gaib atau Ilmu Supranatural, karena ternyata orang yang mengamalkan kidung ini memiliki berbagai kemampuan supranatural.

Konsep Aliran Islam Kejawen

Setiap perilaku manusia akan menimbulkan bekas pada jiwa maupun badan seseorang. Perilaku-perilaku tertentu yang khas akan menimbulkan bekas yang sangat dasyat sehingga seseorang bisa melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan manusia biasa. Perilaku tertentu ini disebut dengan tirakat, ritual, atau olah rohani. Tirakat bisa diartikan sebagai syarat yang harus dipebuhi untuk mendapatkan suatu ilmu.
Penabungan Energi. Karena setiap perilaku akan menimbulkan bekas pada seseorang maka ada suatu konsep yang khas dari ilmu Gaib Aliran Islam Jawa yaitu Penabungan Energi. Jika bandan fisik anda memerlukan pengisian 3 kali sehari melalui makan agar anda tetap bisa beraktivitas dengan baik, begitu juga untuk memperoleh kekuatan supranatural, Anda perlu mengisi energi. Hanya saja dalam Ilmu Gaib pengisian ernergi cukup dilakukan satu kali untuk seumur hidup. Penabungan energi ini dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam tergantung jenis ilmu yang ingin dikuasai. Cara-cara penabunganenergi lazim disebut Tirakat.
Tirakat. Aliran Islam Kejawen mengenal tirakat (syarat mendapatkan ilmu) yang kadang dianggap kontroversial oleh kalangan tertentu. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa. wirid tertentu, mantra, pantangan, puasa atau penggabungan dari kelima unsur tersebut. Ada puasa yang disebut patigeni (tidak makan, minum, tidur dan tidak boleh kena cahaya), nglowong, ngebleng dan lain-lain. Biasanya beratnya tirakat sesuai dengan tingkat kesaktian suatu ilmu. Seseorang harus banyak melakukan kebajikan dan menjaga bersihnya hati ketika sedang melakukan tirakat.
Khodam. Setiap Ilmu Gaib memiliki khodam. Khodam adalah mahluk ghaib yang menjadi “roh” suatu ilmu. Khodam itu akan selalu mengikuti pemilik ilmu. Khodam disebut juga Qorin, ialah mahluk ghaib yang tidak berjenis kelamin artinya bukan pria dan bukan wanita, tapi juga bukan banci. Dia memang diciptakan semacam itu oleh Allah dan dia juga tidak berhasrat kepada manusia. Hal ini berbeda dengan Jin yang selain berhasrat kepada kaum jin sendiri kadang juga ada yang “suka” pada manusia.

Macam-macam Ilmu Aliran Islam Kejawen

Berikut adalah klasifikasi ilmu gaib bedasarkan fungsinya menurut Erlangga. Mungkin orang lain membuat klasifikasi yang berbeda dengan klasifikasi menurut Erlangga. Hal tersebut bukan masalah karena memang tidak ada rumusan baku tentang klasifikasi ilmu Gaib.

1. Ilmu Kanuragan atau Ilmu Kebal
Ilmu kanuragan adalah ilmu yang berfungsi untuk bela diri secara supranatural. Ilmu ini mencakup kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan dan kemampuan untuk menyerang dengan kekuatan yang luar biasa. Contohnya ilmu Asma’ Malaikat, Hizib Kekuatan Batin, Sahadad Pamungkas dll.

2. Ilmu Kawibaan dan Ilmu Pengasihan
Inilah ilmu supranatural yang fungsinya mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang lain. lmu Kewibaan dimanfaatkan untuk menambah daya kepemimpinan dan menguatkan kata-kata yang diucapkan. Orang yang menguasai Ilmu Kewibawaan dengan sempurna akan disegani masyarakat dan tidak satupun orang yang mampu melawan perintahnya apalagi berdebat. Bisa dikatakan bila Anda memiliki ilmu ini Anda akan mudah mempengaruhi dan membuat orang lain nurut perintah Anda tanpa berpikir panjang.
Sedangkan Ilmu Pengasihan atau ilmu pelet adalah ilmu yang berkaitan dengan maslah cinta, yakni membuat hati seseorang yang Anda tuju menjadi simpati dan sayang. Ilmu ini banyak dimanfaatkan pemuda untuk membuat pujaan hati jatuh cinta padanya. Ilmu ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuat lawan yang berhati keras menjadi kawan yang mudah diajak berunding dan memulangkan orang yang minggat.

3. Ilmu Trawangan dan Ngrogosukmo
Jika Anda ingin tahu banyak hal dan bisa melihat kemana-mana tanpa keluar rumah, maka kuasailah ilmu trawangan. Ilmu trawangan berfungsi untuk menajamkan mata batin hingga dapat menangkap isyarat yang halus, melihat jarak jauh, tembus pandang dan lain-lain. Sedangkan Ilmu Ngrogosukmo adalah kelanjutan dari Ilmu Trawagan. Dalam ilmu trawangan hanya mata batin saja yang berkeliaran kemana-mana, sedangkan jika sudah menguasai ilmu ngrogosukmo seseorang bisa melepaskan roh untuk melakukan perjalanan kemanapun dia mau. Baik Ilmu Trawangan maupaun Ngrogosukmo adalah ilmu yang tergolong sulit dipelajari karena membutuhkan keteguhan dan kebersihan hati. Biasanya hanya dikuasi oleh orang yang sudah tua dan sudah tenang jiwanya.

4. Ilmu Khodam
Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila orang yang tersebut bisa berkomunikasi secara aktif dengan khodam yang dimiliki. Khodam adalah makhluk pendamping yang selalu mengikuti tuannya dan bersedia melakukan perintah-perintah tuannya. Khodam sesungguhnya berbeda dengan Jin / Setan, meskipun sama-sama berbadan ghaib. Khodam tidak bernafsu dan tidak berjenis kelamin.
5. Ilmu Permainan (Atraksi)
Ada ilmu supranatural yang hanya bisa digunakan untuk pertunjukan di panggung. Sepintas ilmu ini mirip dengan ilmu kanuragan karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam, minyak panas dan air keras. Namun ilmu ini tidak bisa digunakan untuk bertaruang pada keadaan sesungguhnya. Contoh yang sering kita lihat adalah ilmunya para pemain Debus.

6. Ilmu Kesehatan
Masuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah (membersihkan saluran pernafasan), Ilmu-ilmu pengobatan, ilmu kuat seks, dan ilmu-ilmu supranatural lain yang berhubungan dengan fungsi bilologis tubuh manusia.

Tiga Cara Penurunan Ilmu Ghaib

Ada tiga hal yang menyebebkan seseorang memiliki kemampuan supranatural. Yaitu:

1.
Menjalankan Tirakat. Tirakat adalah bentuk olah rohani khas jawa yang tujuannya untuk memperoleh energi supranatural atau tercapainya suatu keinginan. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa, mantra, pantangan, puasa atau gabungan dari kelima unsur tersebut. Inilah yang disebut belajar ilmu gaib sesungguhnya, karena berhasi atau tidaknya murid menjalankan tirakat hingga menguasai ilmu, tergantung sepenuhnya pada dirinya sendiri. Dalam hal ini guru hanya memberi bimbingan.

2.
Pengisian. Seseorang yang tidak mau susah payah juga bisa mempunyai kemampuan supranatural, yaitu dengan cara pengisian. Pengisian adalah pemindahan energi supranatural dari Guru kepada Murid. Dengan begitu murid langsung memiliki kemampuan sama seperti gurunya. Pengisian (transfer ilmu) hanya bisa dilakukan oleh Guru yang sudah mencapai tingkatan spiritual yang tinggi.

3.
Warisan Keturunan. Seseorang bisa mewarisi ilmu kakek-buyutnya yang tidak ia kenal atau ilmu orang yang tidak dikenal secara otomatis tanpa belajar dan tanpa sepengetahuannya. Maka ada yang menyebutnya “ilmu tiban” yang artinya datang tanpa disangka-sangka.

Mitos Tentang Efek Samping

Beberapa orang masih menyakini bahwa pemilik Ilmu Gaib akan mengalami kesulitan hidup dan mati, susah dapat rezeki, bisa sakit jiwa (gila), menderita saat akan mati dll. Saya membantah mentah-mentah argument tersebut. Bukankah masalah rizqi dan nasib adalah Allah SWT yang menentukan.
Memang ada banyak pemilik ilmu gaib adalah orang yang tak punya uang alias miskin, tapi saya yakin itu bukan disebabkan oleh ilmunya, melainkan karena dia malas bekerja dan bodoh. Kebanyakan orang yang memiliki ilmu gaib menjadi sombong dan malas bekerja, hanya mengharapkan orang datang meminta pertolongannya lalu menyelipkan beberapa lembar rupiah ketika bersalaman. Jadi bukan karena Ilmunya.
Sebetulnya baik buruk efek Ilmu Gaib tergantung pemiliknya. Bisa saja Allah menghukum dengan cara menyulitkan rezeki, menyiksa saat datangnya ajal atau hukuman lain karena orang tersebut sombong dan suka menindas orang lain dengan ilmunya, bukankah kita selalu dalam kekuasaan Allah.



Read More..