Buang sial atau ruwat menurut ISLAM * Ruqyah *

hakekat ruwatan/cleansing adalah mebersihkankan diri, trus siapa yg bisa membuat bersih pribadi kita ? ya kita sendiri lah, dengan amal perbuatan kita masing-masing.
disatu sisi.. ada kaitan juga dengan ibadah..
Seribu kali diruwat tidak akan membawa hasil bila kita masih saja tidak berubah dan berusaha membersihkan hati dan perbuatan.

Ada pertanyaan..

"aku sudah berusaha keras untuk membersihkan hati dan perbuatan
namun tanpa aku sadari, aku masuk kembali ke dalam perbuatan jelek
dan hidupku jadi kacau lagi, padahal hatiku menolak keras yg demikian.."

nah... bagaimana mengatasi itu ?

Banyak orang mencari cara mensucikan diri dengan ritual yg aneh dan spektakuler yg justru lebih berat, padahal jika lebih dipahami dan dihayati hakekat berwudhlu adalah mensucikan diri. Jadi logikanya mana yg lebih bisa menjaga hati, ritual yg dilakukan sesekali atau berwudhlu lalu sholat yg minimal dilakukan 5 kali sehari? mana yg lebih diterima, memberikan persembahan kepada Tuhan atau menyembah Tuhan?
nah... jika kita pahami Sholat
bahkan, dimulai dengan bersuci dgn jalan berwudhu..
kemudian membaca Iftitah, yang salah satu versinya,
menyatakan do`a untuk mensucikan dirinya dengan air, salju, dan debu..

Di Islam ada beberapa metode utk yg namanya membuang suatu pengaruh buruk atau sial, usaha memohon kesembuhan kepada ALLAH dari segala jenis sihir atau gangguan jin serta penyakit.

An-Nusyroh adalah bentuk mahsdar dari kata " Nasyaro " yang artinya menebarkan. Firman Allah: " Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka putus asa, dan Dia tebarkan RahmatNya, dan Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji " (QS. Asy-Syura : 28).

Lois Ma'lu : An-Nusyroh adalah Ruqyah yang mengobati orang yang sakit jiwa (gila) atau sakit-fisik.

Abu Sa'adat : An-Nusyroh adalah bagian dari pengobatan Medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena sentuhan Jin.

Ibnu Jauzi : An Nusyroh adalah melepaskan pengaruh sihir pada orang yang terkena sihir. Tidaklah seorang mampu melepaskan pengaruh sihir melainkan orang yang mengerti tentang sihir.

Dasar Hukum.

Nabi Saw ditanya tentang An-Nusyroh? Beliau menjawab : " An-Nusyroh adalah perbuatan Syaitan ". ( HR. Abu Daud ). Semula Nabi saw melarang mengobati dengan cara An-Nusyroh karena mengandung unsur syirik dan bersekutu dengan Jin dan Syaitan, tetapi kemudian beliau membolehkan jika An-Nusyroh dengan menggunakan ayat Al-Qur'an dan doa.

Metode Pengobatan dengan An-Nusyroh.

Berdasarkan definisi diatas dapat kita rangkum An-Nusyroh adalah pengobatan dengan cara medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena pengaruh sihir dan sentuhan Jin dan Syaitan yang mempengaruhi fisik dan mental. Jadi mengobatan dengan cara An-Nusyroh ada dua cara:

1. Pengobatan dengan Cara Medis.

Pengobatan dengan cara medis dengan menggunakan ilmu kedokteran atau dengan ramuan yang mengandung obat untuk menyembuhkan penyakit.

Madu dan Buah-buhan.

" Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dan dari perut lebah itu keluar minuman (Madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya ada obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan " (QS. An-Nahl : 69)

Susu Murni.

" Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara kotoran dan darah yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya " (QS. An-Nahl : 66)

Korma Ajwa ( Korma Nabi ).

Korma adalah salah satu buah yang sering nabi anjurkan untuk mengkonsumsinya terutama bagi orang yang berbuka puasa, karena korma mengandung zat gula yang baik untuk pertumbuhan badan, ada korma khusus untuk pengobatan yaitu Korma Ajwa.

Nabi Saw bersabda: " Korma Ajwa adalah obat dari segala penyakit "

2. Pengobatan dengan Cara Ruqyah.

Ruqyah adalah bentuk tunggal dari kata Ruqo artinya jampi-jampi maksudnya jampi-jampi dengan menggunakan bacaan atau mantra untuk menolak pengaruh sihir dan godaan Syaitan dan Jin yang mempengaruhi fisik dan mental manusia.

" Tidak ada Ruqyah kecuali untuk melepaskan pengaruh mata (sihir) dan sengatan hewan berbisa " (HR. Ahmad, Abu Daud dan Attirmizi) " Dari Auf bin Malik berkata : Kami pernah me-Ruqyah seorang pada zaman Jahiliyah, kemudian kami bertanya : Wahai Rosullulloh bagaimana menurut pendapatMu tentang yang demikian? Maka Nabi bersabda : Jelaskan kepadaKu tentang Ruqyah kalian. Tidaklah mengapa Ruqyah yang tidak ada unsur syirik " (HR. Muslim)

Bacaan untuk Me-Ruqyah :

1. Istia'dzah (Mohon perlindungan).

" Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui " (QS. Al A’rof : 200).

Secara langsung Al-Qur'an tidak menjelaskan lafadz-lafadz yang dipakai untuk perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan tetapi kemudian Nabi mengajarkan beberapa lafadz yang dibaca untuk berlindung kepada Allah dari godaan syaitan antara lain :

A'udzu bIlahi minasysyaithonir-rojim

A'udzu bIlahis-sami'il alim minasysyaithonir-rojiim

A'udzu bikalimatIlahit-taammaati minsyarrimaa kholaq

A'udzu bikalimaatIlahit-taammaati min godhobihi waI'qobihi wasyarri ibadihi wamin hamazaatisy-syayaathini wa-ayyahdhuurun

A'udzu biIzzatIlahi waqudrotihi min syarrimaa ajidu wa-uhajiru

A'udzu bIlahi minasyyaithonir-rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihi

2. Ayat Al-Qur'an.

Pada hakikatnya semua ayat Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai pelindung orang-orang yang beriman dari segala godaan syaitan dan sebagai obat dari segala penyakit akan tetapi ada beberapa ayat atau surat tertentu yang diajarkan Nabi yang dapat dijadikan sebagai Ruqyah untuk menangkal penyakit yang disebabkan oleh pengaruh sihir atau godaan Syaitan dan Jin.

" Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya kami adakan antara kamu dan antara orang–orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding (pelindung) yang tertutup " (QS. Al Isra : 45). " Dan kami turunkan dari Al-Qur'an itu sebagai Penyembuh dan Rahmat bagi orang-orang yang Mukmin, dan ia (Al-Qur'an) tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim melainkan kerugian " (QS. Al Isra : 82)

Al Muawwidzatain (An-Naas dan Al Falaq)

Al Fatihah

4 ayat diawal surat Al Baqarah

Al Baqarah ayat 163 dan 164

Ayat Kursi (Al Baqarah : 255)

3 ayat diakhir surat Al Baqarah

Ayat pertama surat Ali Imran

Ali Imran ayat 18

Al A'raf ayat 54

Al Mu'min ayat 116

Al Jin ayat 3

10 ayat diawal surat Ash- Shoffat

3 ayat diakhir surat Al Hijr

Yunus : 81

Al Anbiya : 70

Al Furqon : 23

Al A'rof : 118-119

3. Doa Mohon Kesembuhan.

Banyak sekali doa untuk perlindungan dari syaitan dan kesembuhan penyakit yang ada didalam Al-Qur'an atau yang diajarkan oleh Nabi, disini kami ungkapkan beberapa doa yang diajarkan oleh Nabi:

BismIlahi turbatu ardhinaa biriiqoti ba'dhina yasyfibihi saqiimana bi-izni robbina

Allahumma Robban-naas Azhibilbaas Isyfi antasysyaafii Laa syifaa-a Illaa syifaa-uka Syifaa-an laayugoodiru saqoman.

Amsahil baas Robbannaas Biyadikasy-syifaa Laa kaasyifalahu Illaa anta

Tata-cara Me-Ruqyah.

" Setiap penyakit itu ada obatnya, jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla " (HR. Muslim). Firman Allah : " Jikalau Allah menimpakan bahaya (penyakit) kepadamu maka tidak ada yang dapat menghalanginya selain Dia dan jikalau Allah menghendaki kebaikan untukmu maka tidak ada yang dapat menghalangiNya, kebaikan itu diberikan olehNya kepada orang yang dikehendaki dari hamba-hambaNya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS. Yunus: 107)

Tidaklah semua orang dapat disembuhkan dengan Ruqyah Al-Qur'an atau doa-doa yang diajarkan oleh Nabi, apabila jiwanya tidak diisi dengan ke-yaqin-nan dan penuh pasrah kepada Allah serta tidak menyimpang dari ketentuan Ruqyah.

Dibacakan dan ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan pada anggota badan mulai dari kepala, muka, bagian depan badan dada dan seterusnya.

" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi saw apabila berbaring ditempat tidur maka Ia gabungkan kedua telapak tanganNya, kemudian ditiupkan pada keduanya sambil membaca " Al Muawwidzat " (Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas) lalu beliau mengusapkan kedua telapak tangan mulai dari bagian kepala, bagian muka dan bagian depan badan hingga tubuh yang dapat dijangkau. Beliau kerjakan tiga kali. A'isyah berkata : " Tatkala aku merasa sakit maka beliau menyuruh aku mengerjakan seperti ini " (HR. Bukhari-Muslim)

Dibacakan pada ibu jari kemudian ditempelkan pada bumi lalu ibu jari diletakkan pada anggota tubuh yang sakit.

" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi Saw apabila ada seorang merasa tubuhnya ada yang sakit maka beliau meletakkan ibu jariNya pada tanah kemudian diangkatnya sambil membacakan doa : " BismIlahi turbatu ardhinaa Biriiqoti ba'dhinaa Yusqoobihi saqiimunaa Bi-izni robbinaa " (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengusapkan tangan pada anggota yang sakit sambil membaca Ruqyah.

" Hadits dari A'isyah : Bahwasanya Nabi Saw pernah mendoakan salah satu kelarganya yang sakit dengan meletakkan tangan kanannaya (pada tubuh yang sakit) sambil membaca : " Allahumma robbannaas Azhibil baas Isyfi antasysyafii Laa syifaa-a illaa syifaauka Syifaa-an laa yugoodiru saqoman " (HR. Bukhari dan Muslim)

Dibacakan Ruqyah pada bejana yang berisi air dan ditiupkan ke-dalamnya kemudian menyuruh penderita untuk meminumnya atau mandi dengan air tersebut.

" Hadits dari A'isyah : Ia pernah membawa air zamzam kemudian ia memberitahu (kepada para shahabat) bahwasanya Rosululloh Saw membacakan doa pada air zamzam yang ada dalam bejana dari kulit lalu beliau menuangkan air itu pada gelas dan meminumkannya kepada orang-orang yang sakit " (HR. Muslim).

" Dan Allah menurunkan kepadamu air hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan Syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mempertaguh dengannya telapak kakimu (pendirianmu) " (QS. Al Anfal : 11)

Didalam Islam bersuci ada dua bagian : pertama bersuci yang bersifat lahiriyah yaitu bersuci badan dari hadats dan najis dengan air muthlak dan kedua bersuci yang bersifat bathiniyah yaitu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang buruk yang disebabkan oleh pengaruh Syaitan.

Cara Meminum air Zamzam atau air Asma :
- Meminum air dengan niat untuk kebaikan dunia dan akhirat
- Menghadap kiblat ketika hendak meminum
- Membaca shalawat untuk Nabi saw
- Membaca Basmalah
- Membaca doa.
" Allahumma inni as-aluka ilman nafi'an warizqon wasi'an wasyifa’an min kulli da'in "
- Tiga kali nafas ketika meminum
- Minum sampai rasa haus hilang

Setelah minum kemudian air diusapkan pada kepala, muka dan dada tiga kali.

Penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Ruqyah.

Perintah untuk Berobat :

" Sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah telah menurunkan pula obatnya, baik obat yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya, kecuali mati " (HR. Al-Hakim) " Berobatlah wahai hamba-hamba Allah karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit, kecuali telah diturunkan pula obatnya, selain penyakit yang satu yaitu penyakit tua (pikun) " (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Perintah Konsultasi kepada Ahli Pengobatan :

"Maka pertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai keahlian jika kamu tidak mengetahui ” (QS. An-Nahl : 43) " Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya(propesinya) " (QS. Al Isra : 84). Nabi Saw bersabda : " Obat segala kesulitan adalah bertanya (konsultasi) "

Larangan dalam Berobat :

Berobat kepada yang bukan Ahlinya :

" Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik " (QS. Al Baqarah: 195). Nabi Saw bersabda : " Apabila sesuatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya "

Berobat dengan Sesuatu yang Dilarang Allah :

" Sesungguhnya Allah Ta'ala tidaklah menjadikan obat untuk penyembuhanmu pada hal-hal yang diharamkan atasmu " (HR. Aththabrani). Meskipun berobat itu diperintahkan agama tetapi penggunaan obat dibatasi pada hal-hal yang halal. Jadi tidak dibenarkan menjadikan sesuatu yang haram menjadi obat, seperti berobat dengan meminum darah atau minuman keras atau berobat dengan memakan makanan yang diharamkan Allah. " Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah " (QS. Al Baqarah : 173)

I.Penyakit Fisik.

Sebab-sebab Penyakit terdiri dari Dua Golongan :
Sebab-sebab dari dalam ialah kelainan-kelainan dari tubuh sendiri yang pada umumnya tidak diketahui dengan jelas apa sebabnya.
Sebab-sebab dari luar ialah segala sebab yang asalnya dari luar. Hal ini dapat dibedakan menjadi enam macam:
Sebab Mekanis, seperti luka terkena benda tajam atau tumpul, kena tembak atau terjatuh.
Sebab Fisik, seperti terkena api atau benda panas, terkena aliran listrik, disambar petir
Sebab Kimia, seperti keracunan.
Sebab jasad Renik atau Makro, seperti bakteri, virus, serangga atau cacing-cacing.
Sebab kekurangan unsur tertentu dalam konsumsi, seperti vitamin, mineral, yudium.
Sebab kejiwaan, seperti kesusahan, trouma, ketakutan.

Mengobati penyakit fisik lebih dominan menggunakan medis atau ilmu kedokteran tetapi tidak menjamin untuk sembuh maka solusinya banyak pasien yang datang untuk berobat Atternatif seperti Terapi, Reflexsiologi, Ruqyah atau lainnya

II. Penyakit disebabkan Pengaruh Sihir, Syaitan atau Jin.
Sihir perceraian
Sihir guna-guna
Sihir Hipnotis
Sihir gila
Sihir lesu
Sihir suara panggilan
Sihir penyakit
Sihir pendarahan
Sihir menghalangi sesuatu ( Rejeki, tamu, keinginan beribadah, dll. )
Sihir mandul atau susah hamil